Suara.com - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Syarif Hassan, Selasa (20/5/2014) sore, menegaskan sikap resmi partainya di Pemilu Presiden 2014, yakni memilih untuk tidak berkoalisi, baik dengan poros yang mengusung Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla maupun poros yang mendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
"Sesuai keputusan Rapimnas Demokrat yang diselenggarakan pada 18 Mei 2014 di Jakarta, disampaikan kepada publik bahwa sikap dan pilihan Demokrat adalah tidak bergabung ke pasangan Jokowi - Jusuf Kalla atau Prabowo - Hatta Rajasa," kata Syarif Hassan.
Kendati memilih non blok, kata Syarif Hassan, bukan berarti Partai Demokrat akan golput.
"Suara Demokrat akan diberikan kepada capres dan cawapres yang memiliki platform, visi dan solusi yang segaris dengan Demokrat," kata Syarif Hassan.
Mulai hari ini, kata Syarif Hassan, jajaran Partai Demokrat di seluruh daerah akan menyimak dan mempelajari janji-janji capres dan cawapres, termasuk, solusi dan kebijakan yang ditawarkan untuk memajukan kehidupan bangsa.
"Termasuk mengamati upaya mengatasi berbagai masalah serta tatanan nasional, saat ini maupun masa mendatang," katanya.
Partai Demokrat, kata Syarif Hassan, tidak ingin mendukung capres - cawapres yang janji-janjinya hampir pasti tidak dapat dilaksanakan atau jika dipaksakan justru dapat membahayakan kehidupan bangsa dan negara di masa depan.
"Kemudian Partai Demokrat ingin memastikan kebijakan program SBY yang benar-benar diterima dan disukai rakyat tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatkan. Tentu saja Demokrat berharap dan persilakan presiden mendatang memperbaiki hal-hal yang belum baik di era SBY," katanya.
Partai Demokrat merupakan partai yang pernah dua kali secara berturut-turut memenangkan pemilu, yakni pada Pemilu 2004 dan 2009. Tapi, suara partai ini anjlok drastis di Pemilu 2014 sehingga mereka tidak bisa lagi mengusung capres-cawapres sendirian.
Saat ini, ada dua pasangan capres dan cawapres yang maju ke laga Pilpres 9 Juli 2014. Mereka adalah Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla yang didukung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, dan Hanura. Kemudian pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang didukung enam partai, yakni Gerindra, PPP, PAN, PKS, Golkar, dan PBB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
- 
            
              Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
- 
            
              Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
- 
            
              Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
- 
            
              Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
- 
            
              3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
- 
            
              Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
- 
            
              Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
- 
            
              Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
- 
            
              PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja