Suara.com - Lebih dari 1600 ekor kanguru akan dibinasakan oleh pemerintah Australia pada 2014. Alasannya sederhana saja, binatang berkantung itu terlalu banyak menghabiskan rumput, demikian diberitakan The Independent, Rabu (28/5/2014).
Pembantaian yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini, sebenarnya telah diundur, setelah kebijakan itu digugat oleh kelompok pembela hak-hak binatang. Pengadilan Australia memutuskan agar pembunuhan itu ditunda sampai digelar sidang pada Kamis (29/5/2014).
Adapun pemerintah Australia, sembari menaati perintah pengadilan itu, mengatakan tidak akan membatalkan program itu.
Kanguru dewasa biasanya dibunuh dengan cara ditembak. Tetapi anak kangguru yang masih berada di dalam kantung induknya dimatikan dengan cara dipukul di kepala.
Populasi kanguru di Australia tahun ini memang tengah meningkat. Wilayah Australian Capital Territory, yang di dalamnya terdapat Ibu Kota Canberra, adalah tempat yang paling banyak dihabitai kanguru. Di wilayah itu diperkirakan ada lebih dari 500 ekor kangguru per kilometer persegi.
Binatang marsupial itu bisa dengan mudah ditemukan sedang makan rumput di sekitar taman kota, di lapangan golf, atau di halaman kantor Gubernur Jenderal di Canberra.
Selain populasinya yang meningkat, kanguru juga dikenal sebagai binatang yang tidak ramah. Pada 2009 binatang itu pernah menerobos rumah warga dan 2010 seorang warga yang sedang berolahraga ditendang hingga tak sadarkan diri.
Pemerintah Australia mengatakan pembantaian itu diperlukan untuk mengurangi populasi kanguru jenis eastern grey karena mereka merusak habitat rumput, mengancam keberlangsungan hidup sejumlah spesies lain seperti reptil, serangga, dan burung.
Meski demikian pemerintah Australia juga sedang mencari alternatif lain untuk jangka panjang, yakni dengan kontrasepsi. Sekitar 500 sampel kanguru sudah diambil untuk eksperimen kontrasepsi. (The Independent)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Surabaya Gelontorkan Rp42,7 Miliar Bonus untuk Atlet Porprov Jatim 2025
-
Mantan Anggota BIN Ungkap Dugaan Rekayasa Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Sebut Ada Upaya Perbaiki Citra
-
Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Menu MBG di SMPN 281 dan SMAN 62 Jaktim Dikeluhkan, Telur Mentah dan Sayur Beraroma Tidak Sedap
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina