Suara.com - Iran mengirimkan pasukannya ke Irak untuk menahan serangan militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL). Teheran juga mengisyaratkan kerjasama dengan AS untuk membantu Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki menahan serangan tentara Isis. Dalam 48 jam terakhir, Teheran dilaporkan telah mengirimkan 2.000 tentaranya ke Irak.
Presiden Iran, Hassan Rouhani Sabtu (14/6/2014) mengatakan pihaknya siap untuk mendukung Irak dari ancaman nyata kelompok ISIL . Rouhani juga tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan tentara AS untuk melawan kelompok Sunni yang dalam beberapa hari terakhir berhasil menguasai sejumlah kota di Irak. Kini tentara ISIL dikabarkan makin mendekati ibukota Baghdad.
"Kita bisa berpikir tentang hal ini jika kita melihat Amerika mulai menghadapi kelompok teroris di Irak atau di tempat lain Kita semua harus praktis dan verbal menghadapi kelompok teroris," ujar Rouhani.
The Guardian mengkonfirmasi pada Jumat bahwa Mayor Jenderal Qassem Suleimani, komandan pasukan elit Quds, telah tiba di Baghdad untuk mengawasi pertahanan ibukota.
Sementara Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki, menyerukan warganya untuk mengangkat senjata untuk melawan dari pasukan ISIL. Maliki mengatakan pemberontakan Isis telah menyuntikkan semangat bagi tentara dan rakyat Irak untuk bertindak dengan berani. Pejabat Irak mengatakan 1500 pasukan basiji telah menyeberangi perbatasan kota Khanaqin, di provinsi Diyala, Irak tengah pada Jumat (13/6/2014). Sementara 500 orang lainnya telah memasuki area Badra Jassan di provinsi Wasat.
Sementara milisi Syiah terus berbenah dan telah bergerak ke pusat kota Samarra, 110 kilometer arah utara Baghadad, untuk mempertahankan dua tempat suci Syiah di sana. Ratusan relawan mendaftar yang menanggapi panggilan oleh ulama Syiah kelahiran Iran, Ayatullah Ali al-Sistani, untuk membela negara mereka dari serangan milisi Isis. Sebelumnya milisi Isis telah merebut Mosul dan kota kelahiran Saddam Hussein, Tikrit awal pekan ini. Samarra kini menjadi sasaran berikutnya sebelum menuju ke Baghdad.
Presiden AS, Barack Obama Jumat (13/6/2014) menyatakan dukungan militer AS bagi pemimpin Irak. AS dan Iran, memiliki kepentingan bersama dalam mengalahkan Isis. Dan Iran sejauh ini tidak mengajukan keberatan atas keputusan Washington untuk mengirim dukungan militer ke Irak. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera