Suara.com - Dinas Sosial Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan memberikan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan bagi pekerja seks komersial (PSK) asal kabupaten setempat yang dipulangkan dari lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya, pascapenutupan tempat prostitusi tersebut.
"Kami akan memberikan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan untuk para PSK Dolly asal Jember. Anggarannya sudah disiapkan oleh Dinas Sosial Jatim," kata Kepala Dinas Sosial Jember Eko Heru Sunarso, Kamis (19/6/2014).
Lokalisasi Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, yang terbesar se-Asia Tenggara akhirnya resmi ditutup pada Rabu (18/6) malam dan seluruh PSK yang bekerja di sana dipulangkan pemerintah ke kabupaten/kota masing-masing.
Dinsos Jember telah berkomunikasi dengan Dinas Sosial Jatim terkait rencana pemulangan para PSK ke daerah asal, namun sejauh ini belum diterima petunjuk teknis terkait persoalan tersebut.
"Dinsos siap memfasilitasi pemulangan para PSK ke Jember dan salah satu hal yang disiapkan adalah melakukan identifikasi nama dan tempat tinggal mereka karena kami belum mendapatkan identitas secara detail," ucap mantan Camat Wuluhan itu.
Seluruh mantan PSK tersebut, lanjut dia, rencananya akan dikumpulkan dan didata, kemudian akan diberi pelatihan keterampilan sesuai dengan keinginan mereka, sehingga para PSK tidak lagi bekerja di tempat prostitusi.
"Jangan sampai penutupan lokaliasi Dolly memberi peluang mantan PSK membuka bisnis serupa di daerah asal, sehingga perlu dilakukan pelatihan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka dalam mencari nafkah yang halal," paparnya.
Eko berharap para mantan PSK tersebut dapat memanfaatkan pelatihan yang diberikan oleh Dinsos, sehingga dapat mempertahankan hidup dengan keterampilan yang dimiliki dan tidak lagi terjerumus ke dalam tempat prostitusi.
Kementerian Sosial memberikan bantuan kepada PSK, mucikari dan warga terdampak lokalisasi sebesar Rp7 miliar dan bantuan juga diberikan oleh Gubernur Jatim sebesar Rp1,5 miliar. (Antara)
Berita Terkait
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Surabaya Luncurkan SHSS di Akhir Tahun 2025, Diskon Besar-Besaran Semua Sektor Wisata Hingga Kuliner
-
Viral! Netizen Salfok dengan Peringatan soal Air Hujan Tercemar: Siapa yang Mau Mangap Saat Gerimis?
-
Konser Maher Zain & Harris J di Surabaya Disambut Meriah Ribuan Penggemar
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Potensi Hujan Petir di Jakarta dan Sebagian Jawa Timur
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh