Suara.com - PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta mengimbau seluruh calon penumpang yang telah melakukan reservasi tiket melalui gerai-gerai penjualan tiket eksternal seperti minimarket agar segera mencetaknya.
"Penumpang yang sudah memiliki struk pembelian tiket diminta segera mencetak tiket kereta api. Jika terlalu lama menyimpan struk, dikhawatirkan tulisan kode booking yang tercetak di dalam struk pudar dan menyulitkan penumpang saat akan mencetaknya," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno di Yogyakarta, Kamis (19/6/2014).
Saat akan mencetak tiket, penumpang diharuskan memasukkan data kode booking yang telah diterimanya. "Jika struk disimpan lebih dari satu pekan, dikhawatirkan tintanya pudar," lanjutnya.
Menurut Bambang, pencetakan tiket lebih awal tersebut ditujukan untuk kenyamanan penumpang itu sendiri meskipun tiket kereta api yang dibeli melalui reservasi di gerai-gerai eksternal dapat dicetak satu jam sebelum keberangkatan.
Di Daerah Operasi VI Yogyakarta, tiket dapat dicetak di loket stasiun yang sudah on-line atau melalui Cetak Tiket Mandiri (CTM) yang berada di Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan dan Solo Balapan.
Sementara itu, penumpang yang memesan tiket secara online juga disarankan segera mencetak tiketnya dengan menukarkan kode booking ke stasiun-stasiun online seperti Stasiun Jenar, Wates, Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Klaten, Solo Jebres, Sukoharjo, Sragen, Purwosari, Wonogiri, dan Salem.
Bambang menyebut, penumpang juga harus memastikan bahwa nama yang tercetak di dalam tiket sesuai dengan identitas penumpang yang akan berangkat seperti tertera di KTP, SIM atau paspor.
"Jangan membeli tiket kepada orang yang menawarkan jasa penjualan tiket. Penumpang yang justru akan dirugikan. Nama yang tertera di dalam tiket dipastikan tidak akan sesuai dengan penumpang yang berangkat," katanya.
Penumpang yang memiliki tiket dengan nama yang berbeda akan dilarang naik kereta atau diturunkan di stasiun berikutnya karena tiket dinyatakan tidak berlaku.
Sementara itu, untuk Angkutan Lebaran 2014 masih tersedia tiket mudik dari Solo atau Yogyakarta ke sejumlah tujuan seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Malang untuk keberangkatan 18-30 Juli.
"Untuk keberangkatan tersebut, tiket baru terjual sekitar 40 persen. Sedangkan untuk keberangkatan 31 Juli-7 Agustus rata-rata sudah terjual habis untuk keberangkatan ke Jakarta," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Puasa Ramadan 2026 Masih Berapa Hari Lagi? Simak Jadwalnya di Kalender Hijriah
-
Ramadhan 2026 Kurang Berapa Hari Lagi? Siap-siap Sambut Bulan Puasa
-
Lebaran 2026 Jatuh pada Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Sesuai SKB 3 Menteri
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak
-
Khawatir NU Terpecah: Ini Seruan dari Nahdliyin Akar Rumput untuk PBNU
-
'Semua Senang!', Ira Puspadewi Ungkap Reaksi Tahanan KPK Dengar Dirinya Bebas Lewat Rehabilitasi