Suara.com - Masyarakat Papua Barat mengharapkan presiden terpilih nanti tetap mempertahankan kebijaksanaan otonomi khusus (Otsus) disertai berbagai program percepatan pembangunan.
Salah seorang tokoh masyarakat Papua Barat, Martinus Manggara, dalam sebuah wawancara di Manokwari, Senin (23/6/2014), mengatakan, Papua Barat dan juga Provinsi Papua masih membutuhkan perlakukan khusus untuk mengejar ketertinggalan.
"Karena itu, kami terus berdoa agar apakah Pak Prabowo atau Pak Jokowi yang menang, perhatian terhadap Papua harus ditingkatkan," katanya sambil menaruh harapan kepada dua calon Presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengaku, masyarakat di Papua Barat juga terus berdoa agar kedua Capres tersebut mendapat perlindungan dari Tuhan dan para pendukungnya tidak terlibat dalam persaingan yang saling menjatuhkan.
Pemerintah pusat memberikan otonomi khusus kepada Papua sejak 2001 dengan kucuran dana triliunan rupiah setiap tahun.
Dana tersebut diperuntukkan bagi pembangunan kesehatan, pendidikan, pemberdayaan dan infrastruktur, guna mempercepat laju pertumbuhan dua provinsi di Tanah Papua, yakni Provinsi Papua dan saudara mudanya, Papua Barat.
Pada awal tahun 2014 ini, pemerintahan dua provinsi di wilayah paling timur Indonesia itu sepakat untuk mengajukan satu draf pembenahan atas pelaksanaan Otsus selama ini dengan sebutan Otsus plus. Draf tersebut, telah diserahkan kepada pemerintah pusat dan kini tengah dipelajari.
Selain mengharapkan Otsus terus berlaku, Martinus Manggara juga minta kepada Capres terpilih untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi.
Menurutnya, dana Otsus dalam jumlah besar yang dikucurkan ke Papua Barat dan Papua, banyak yang tidak mencapai sasaran karena dikorupsi oleh para pejabat. (Antara)
Berita Terkait
-
Keluarga Korban Menduga Prabowo Tahu Keberadaan Aktivis yang Diculik
-
PAN: Pujian Prabowo Buat Jokowi Bukan Hasil Polesan
-
Akhirnya, Bos Tabloid "Obor Rakyat" Penuhi Panggilan Mabes Polri
-
Idrus: Penjelasan Jokowi Soal Penjualan Indosat Tak Masuk Akal
-
Hasil Eksaminasi Soal Putusan DKP Pemberhentian Prabowo
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra