Suara.com - Tim sukses Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, Idrus Marham, menilai jawaban Jokowi ketika ditanya Prabowo dalam debat capres pada Minggu (23/6/2014) malam tentang sikap terhadap penjualan Indosat yang dilakukan pada jaman Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, tidak masuk akal.
"Tidak bisa, karena pada waktu itu, pada jaman (presiden) Habibie nilai tukar rupiah terhadap dolar dari Rp15 ribu bisa Rp7 ribu. Jadi itu sangat tidak beralasan kalau itu dijadikan kondisi krisis. Karena pada waktu itu proses pelan-pelan pemulihan situasi negara," kata Idrus ketika datang ke Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Jawaban Jokowi terhadap pertanyaan Prabowo waktu itu adalah kondisi ekonomi pada 1998 yang belum baik menjadi alasan penjualan Indosat. Jokowi meminta Prabowo jangan membandingkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini dengan tahun 1998. "Bicaralah saat krisis keuangan, APBN kita berat. Waktu Indosat kita jual, harusnya dilihat ada klausul apa di situ," katanya.
Kemudian Jokowi juga mengatakan salah satu klausul yang disepakati pemerintah saat melepas saham Indosat ketika itu adalah adanya opsi Indosat kembali dibeli. "Ke depan harus kita buy back, ambil kembali saham jadi milik kita sendiri. Oleh karena itu, ke depan, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen," kata Jokowi.
Berbeda dengan pandangan Idrus Marham, ketika itu Indonesia sudah mulai pulih dari krisis. Hal ini ditandai dengan nilai tukar rupiah yang sempat meningkat drastis kala itu.
Menurut Idrus, penjualan Indosat ketika itu merupakan kesalahan fatal yang dilakukan Megawati. Karena saat itu, posisi Indosat cukup strategis dalam menopang sistem komunikasi dalam negeri.
"Saya kira Pak Prabowo konsisten ketika menyangkut aset strategis, termasuk Indosat. Menjual aset strategis sama dengan menjual harga diri bangsa," ujarnya
Idrus juga membantah pertanyaan Prabowo tersebut dimaksudkan untuk memojokkan Jokowi, mengingat Megawati adalah pemimpin partai yang mengusung Jokowi, PDI Perjuangan.
Menurut Idrus, pertanyaan tersebut spontan saja.
"Pak Prabowo enggak pernah mempersiapkan, Prabowo ga pernah nyontek, lihat saja semalam," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
KPK Sudah Terima Surat Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi dan Rekan Segera Bebas
-
Mulai 2026, Periksa Kehamilan Wajib 8 Kali: Cara Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
-
KPK Ungkap Keppres Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspitasari Dikirim Pagi Ini
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus