Suara.com - Tak semua kader Partai Golkar ikut menentang pemecatan terhadap tiga kader yang tidak bersedia ikut partai dalam mendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Ketua DPD I Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta Gandung Pardiman menilai keputusan tersebut sudah benar.
Kepada suara.com, Jumat (27/6/2014), Gandung mengatakan bahwa ketika seseorang memilih untuk berorganisasi, khususnya partai, maka kepentingan pribadi diserahkan kepada kepentingan partai. Artinya, ketika partai sudah memutuskan untuk mendukung Prabowo-Hatta, maka semua kader harus ikut memperkuat.
“Orang awam dengan orang berorganisasi, kan beda. Berorganisasi itu sebagian hak pribadi diserahkan ke organisasi. Sedangkan kalau orang awam bisa suka-suka, gitu,” kata Gandung yang juga anggota Komisi V DPR RI.
Oleh karena itu, Gandung menyarankan agar orang-orang yang masih mengedepankan kepentingan pribadi agar jangan ikut berorganisasi politik. Bila masih tetap kuat kepentingan pribadinya, maka risikonya keluar dari partai atau dipecat.
“Kalau orang berorganisasi masih suka-suka, jangan berorganisasi,” kata Gandung. “Misalnya organisasi putuskan A, dan hati saya B, ya kalau saya tidak senang keputusan A, risikonya keluar. Tidak usah menunggu dipecat.”
Gandung memahami sulitnya melepaskan kepentingan pribadi untuk partai. Tapi, katanya, itulah hukum masuk organisasi.
Ia mengapresiasi kader Golkar yang memilih untuk mengundurkan diri karena mendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla. Misalnya Luhut Panjaitan. Gandung mengatakan sikap yang ditunjukkan Luhut patut untuk diapresiasi.
Menurut Gandung, keputusan Partai Golkar mendukung Prabowo – Hatta sudah melewati pertimbangan matang dan apa saja pertimbangannya tidak bisa semuanya diungkapkan.
Seperti diketahui Partai Golkar telah memecat tiga kader mereka dari keanggotaan partai karena berbeda haluan dengan partai. Ketiga kader yang dipecat adalah Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. Ketiga kader yang dipecat juga tercatat sebagai anggota DPR dari Partai Golkar.
Kecaman terhadap keputusan Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie juga datang dari kader Golkar yang berhimpun dalam wadah Keluarga Besar Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, yang menghimpun kader yang berbasis Ormas pendiri Golkar (SOKSI, Ormas MKGR dan Kosgoro 57).
Sejumlah kader juga akan dipecat lagi, di antaranya Ketua Badan Litbang DPP Golkar Indra J Piliang. Indra telah mendapatkan surat peringatan terakhir dari DPP Golkar.
Indra menentang keputusan tersebut. Kecaman terhadap keputusan Aburizal Bakrie juga datang dari kader Golkar yang berhimpun dalam wadah Keluarga Besar Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, yang menghimpun kader yang berbasis Ormas pendiri Golkar (SOKSI, Ormas MKGR dan Kosgoro 57).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup