Suara.com - Pemerintah Cina melarang pegawai negeri sipil, pelajar dan guru di wilayah Xinjiang untuk melakukan puasa di bulan Ramadan. Xinjiang merupakan wilayah tempat tinggal kelompok minoritas Uighur yang mayoritas memeluk agama Islam.
Sejumlah kantor kementerian sudah menyampaina larangan tersebut dalam laman resmi mereka. Biro hubungan komersial di kota Turfan mengungkapkan, pegawai negeri sipil dan pelajar tidak boleh melaksanakan puasa Ramadan dan juga aktivitas agama lainnya.
Radio Bozhou dan televisi juga sudah menyampaikan larangan itu.
“Kami mengingatkan lagi kepada semuanya bahwa tidak diizinka n untuk puasa Ramadan,” demikian bunyi pengumuman itu.
Biro cuaca di kota Qaraqash yang berada di sebelah barat Xinjiang juga meminta semua stafnya untuk tidak puasa berdasarkan perintah dari otoritas yang lebih tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina melarang puasa Ramadan dengan alasan untuk menjamin kesehatan pegawai negeri sipil. Keputusan itu dikhawatirkan akan menimbulkan konflik baru antara kelompok Uighur dengan pemerintah Cina.
“Cina membuat kebijakan yang memaksa, melarang warga Uighur berpuasa justru berpotensi melahirkan konflik,” kata Dilxat Raxit, juru bicara bagi warga Uighur yang terpinggirkan.
Dilxat berharap pemerintah Cina menjamin kebebasan warga Uighur untuk berpuasa dan menghentikan tekanan politik selama bulan Ramadan. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Indonesia Telanjang Digital di Depan Cina: Kalau Mereka Matikan Internet Hari Ini, Selesai Kita
-
30 Tahun Tanpa Perawatan, Rusun Bidara Cina Kondisinya Memprihatinkan
-
6 Ramalan Shio Hari Ini 14 Agustus 2025: Kabar Baik dan Ujian Datang Bersamaan
-
6 Shio yang Paling Beruntung Hari Ini, Rezeki Lancar dan Hubungan Harmonis
-
Dinner Berdarah di Sanur: Perkelahian Brutal Antar Turis Cina Berujung Saling Lapor Polisi
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat