Suara.com - Warga Negara Indonesia d Kuala Lumpur, Malaysia antusias dalam menggunakan hak suara dalam pemilu presiden yang digelar, kemarin. Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilih Luar Negeri di Kuala Lumpur, Tengu Adnan mengatakan, kehadiran WNI di tempat pemungutan suara pada pemilu presiden naik lebih dari 600 persen.
Dia mengatakan, pada pemilu legislatif lalu tingkat kehadiran WNI di TPS hanya 1,8 persen. Sedangkan pada pemilu presiden lalu, tingkat kehadiran naik menjadi 13 persen.
“Lonjakan kehadiran WNI di TPS pada pemilu presiden sebenarnya merupakan bagian dari sosialisasi yang dilakukan PPLN sejak pemilu legislatif lalu. Ketika sosialisasi pileg, para WNI lebih banyak bertanya tentang pilpres. Karena, mereka tidak terlalu mengenal para caleg. Sedangkan pada pilpres kali ini, mereka sudah kenal dengan dua pasangan capres-cawapres,” kata Tengku yang dihubungi suara.com di Kuala Lumpur, melalui sambungan telepon, Minggu (6/7/2014).
Tengku menambahkan, total ada 9.000 warga negara Indonesia yang hadir di TPS, kemarin. Dia menjelaskan, WNI di Malaysia mempunyai tiga cara untuk menggunakan hak pilihnya yaitu datang ke TPS, melalui surat atau lewat drop box.
WNI yang menggunakan hak suara lewat surat suara pos sudah rampung dan akan mulai diambil serta dihitung pada 10-14 Juli nanti. Sedangkan mekanisme drop box sudah dilakukan ada 1-3 Juli lalu dan PPLN akan mengambil drop box tersebut pada 7-8 Juli nanti.
Kata dia, ada lebih dari 420 ribu WNI yang mempunyai hak pilih di Malaysia. Ada enam perwakilan PPLN di Malaysia antara lain di Kuala Lumpur dan Putrajaya. Menurut Tengku, enam wilayah tersebut akan mulai menghitung surat suara pada 10 Juli nanti.
Berita Terkait
-
Heboh Publik Bandingkan Pajak Kendaraan RI vs Malaysia, NMAX di Sini Bisa Buat Bayar 6 Tahun!
-
Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday September: Malaysia Lebih Apik dari Timnas Indonesia
-
Media Malaysia Semringah Dekati Timnas Indonesia di Ranking FIFA
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Ribuan Pendomo hingga Aktivis Ditangkap, Warga Malaysia Geruduk Kedubes RI
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka