Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan kandidat capres cawapres nomor urut satu, Mahfud MD, meminta para simpatisan dan pendukung jangan terpancing provokasi sampai ada hasil resmi penghitungan suara.
Mahfud yang ditemui di rumah orang tua Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014), juga menghimbau agar para relawan Prabowo-Hatta tenang dan menerima keputusan resmi.
"Seluruh pendukung Prabowo-Hatta harap menerima pengumuman resmi dari Jakarta. Supaya bersikap tenang, jangan melakukan suatu apapun," ujar Mahfud.
Dia sempat mengkhawatirkan bakal ada provokasi dari kubu lain, sehingga bisa berujung pada kekacauan.
"Ada bagian tertentu kita tidak kuat sehingga bisa diprovokasi," tandasnya.
Sementara itu untuk memantau hasil hitung cepat, Mahfud mengungkapkan, jagoannya pasangan Prabowo-Hatta membuka dua lokasi yang akan dijadikan markas menyaksikan hasil hitung cepat.
Prabowo sendiri akan memantau dari kediaman orang tuanya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
"Kami buka dua tempat penyambutan pengumuman. Yang pertama di Jalan Kertanegara, rumahnya Prof Soemitro Djojohadikusumo. Pak Prabowo minta resmi mendengar pengumuman dan memberi pernyataan atas hasil hitung cepat di sini untuk mengenang jasa almarhum. Yang kedua, di Polonia juga," kata Mahfud MD.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!