Suara.com - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berjaya dalam perolehan suara Pemilu Presiden 2014 di permukiman komunitas muslim di Denpasar, Bali, Rabu (9/7/2014).
Dari empat tempat pemungutan suara yang ada di Kampung Jawa sebagai permukiman komunitas muslim terbesar di Denpasar itu, pasangan nomor urut 1 tersebut meraih suara mayoritas di tiga TPS.
Di TPS 15, Prabowo-Hatta meraih 167 suara, sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2 memperoleh 121 suara.
Lalu di TPS 16, Prabowo-Hatta mendapatkan 182 suara, sedangkan Jokowi-JK dengan 124 suara. Kemudian di TPS 18, Prabowo-Hatta meraih 236 suara, sedangkan Jokowi-JK hanya 122 suara.
Hanya di TPS 17, Prabowo-Hatta harus mengakui keunggulan Jokowi-JK meskipun terpaut tiga suara, yakni 115 melawan 118.
Pada Pemilu Legislatif 9 April 2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu partai politik pengusung Prabowo-Hatta meraih suara terbanyak di Kampung Jawa yang berada di dalam naungan Desa Adat Wanasari itu.
"Saat itu saya bisa meraih 2.000 suara," kata Umar Dhani, calon anggota legislatif terpilih dari PKS untuk DPRD Kota Denpasar periode 2014-2019.
Namun, pihaknya yang saat ini tergabung dalam jajaran Tim Pemenangan Prabowo-Hatta tidak berani mematok target maksimal.
Bahkan, separuh dari perolehan suaranya pada pemilu legislatif lalu, Umar tidak berani menetapkan sebagai target perolehan suara Prabowo-Hatta.
Sementara itu, kejayaan Prabowo-Hatta di Kampung Jawa justru tidak terjadi di Kampung Bugis sebagai permukiman komunitas muslim di Pulau Serangan, Denpasar.
Di TPS 7 Serangan sebagai satu-satunya TPS untuk komunitas muslim itu, pasangan Prabowo-Hatta hanya meraih 92 suara, terpaut jauh di bawah perolehan suara Jokowi-JK yang mencapai yang 135 suara.
"DPT (daftar pemilih tetap) di TPS kami sebanyak 256 orang. Yang tidak hadir 29 orang," kata Ketua KPPS TPS 7 Serangan, Muhadi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong