Suara.com - Data dari tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla menyebutkan, dari enam kota di Provinsi DKI Jakarta, dua kota diantaranya dimenangkan Prabowo-Hatta. Kedua kota itu yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Hal itu diketahui dari data tim kampanye Jokowi-JK Provinsi DKI Jakarta yang dirilis di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (11/7/2014). Data ini merupakan real count hitungan form C-1 dari saksi mereka di 12.408 TPS seluruh Jakarta.
Di Jakarta Timur Prabowo-Hatta mendapatkan 814.053 suara sedangkan Jokowi-JK 705.051. Kemudian, di Jakarta Selatan, Prabowo-Hatta mendapatkan 584.736 suara, sedangkan Jokowi-JK 548.281 suara.
Sisanya, Jokowi-JK yang unggul, yaitu di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Di Kepulauan Seribu, Jokowi-JK mendapatkan 5.076 suara mengungguli Prabowo-Hatta yang mendapatkan 4.355 suara. Kemudian, di Jakarta Utara, Jokowi-JK mendapatkan. 517.064 suara, sedangkan Prabowo-Hatta 343.190.
Di Jakarta Barat, Jokowi-JK mendapatkan 741.929 suara mengalahkan Prabowo-Hatta yang mendapatkan 476.792. Kemudian, di Jakarta Pusat, Jokowi-JK mendapatkan 305.095 suara dan Prabowo Hatta mendapatkan 255.938 suara.
Secara keseluruhan, Prabowo-Hatta mendapatkan 2.479.064 suara atau 46,76 persen yang kalah dari Jokowi-JK yang mendapatkan 2.822.496 suara atau 53,24 persen. Total, ada 7.096.168 suara dengan suara sah 5.301.560 dan 75.130 suara yang tidak sah.
Kordinator pengawas suara nasional Jokowi-JK, Djarot Syaiful Hidayat, mengatakan data ini digunakan untuk menjadi pembanding dari data yang akan dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti.
"Tanpa mendahului hasil resmi KPU, ini data pembanding yang berdasarkan form C-1. Sehingga saksi kita, ada data pembanding ketika rekapitulasi suara. Kalau sampai ada beda suara maka kita selesaikan di PPK dan PPS berdasarkan form C-1 asli. Kita minta KPU jujur, objektif dan profesional," kata Djarot.
Djarot mengatakan, dengan unggulnya Jokowi-JK di seluruh Provinsi DKI Jakarta bisa menjadi miniatur Indonesia dan barometer Perpolitikan Nasional bahkan Internasional.
"Serta, dengan hasil real count ini, bisa menjawab bila masyarakat DKI ternyata lebih menghendaki Jokowi-JK sebagai Presiden RI," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?