Suara.com - Sebuah serangan udara yang dilancarkan Israel ke kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza Utara, Sabtu (12/7/2014) pagi, menewaskan lima orang dan melukai 15 orang lainnya. Dalam empat hari terakhir, jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke wilayah Palestina telah lebih dari 100 orang.
Namun demikian hingga kini belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan seranganya, meski dunia internasional mengecam tindakan tak berperikemanusiaan ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak menepis kemungkinan untuk juga melancarkan serangan lewat darat.
"Kami menimbang semua kemungkinan dan mempersiapkan segala kemungkinan," ujarnya menjawab pertanyaan, apakah Israel akan mengalihkan serangan udara menjadi perang darat ke Gaza.
"Tidak ada tekanan internasional akan mencegah kita dari bertindak dengan segala kekuatan," katanya kepada wartawan di Tel Aviv, sehari setelah percakapan telepon dengan Presiden AS Barack Obama.
Pada Jumat (11/7/2014) Washington menegaskan hak Israel untuk mempertahankan diri. Tetapi Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengungkapkan kekhawatirannya akan eskalasi lebih lanjut dan menekankan perlunya semua pihak untuk melakukan segala sesuatu untuk mengembalikan ketenangan.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Dewan Keamanan PBB segera merancang gencatan senjata.
"Para pemimpin Palestina mendesak Dewan keamanan dengan cepat mengeluarkan kecaman yang jelas agresi Israel ini dan memberlakukan komitmen gencatan senjata bersama segera," katanya.
Namun Israel mengatakan pihaknya bertekad mengakhiri serangan roket lintas-perbatasan yang intensif dilancarkan bulan lalu. Serangan ini dilancarkan kelompok Hamas, setelah tentara Israel menangkap ratusan aktivis kelompok Hamas di Tepi Barat, menyusul hilangnya tiga remaja Yahudi yang kemudian ditemukan tewas. Seorang pemuda Palestina tewas di Yerusalem dalam dugaan serangan balas dendam Israel.
"Serangan akan berlanjut sampai kami yakin bahwa kembali tenang untuk warga Israel," kata Netanyahu.
Israel telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran di Gaza dan masih banyak target yang yang diincar. Komandan militer Israel, Letnan Jenderal Benny Gantz mengatakan, pasukannya siap bertindak sesuai kebutuhan. Indikasi kesiapan untuk mengirim tank dan pasukan darat lainnya seperti yang dilakukan Israel pada awal 2009.
"Kami berada di tengah-tengah serangan dan kami siap untuk memperluas sebanyak yang diperlukan, ke mana pun diperlukan, dengan kekuatan apa pun yang akan diperlukan dan selama akan diperlukan," kata Gantz kepada wartawan. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari