Suara.com - Tim Pengacara Prabowo Subianto - Hatta Rajasa telah melaporkan jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn ke Mabes Polri, Minggu (13/7/2014). Nairn dilaporkan karena tulisannya yang dinilai merugikan kubu Prabowo.
"Dia sudah melakukan tindakan provokasi dan sudah mengintervensi politik di Indonesia. Saudara Allan Nairn mengungkapkan sesuatu yang menyebabkan timbulnya kebencian di hati masyarakat terhadap pribadi Pak Prabowo. Dan laporan kita akan ditindak polisi, karena ini menyangkut masalah kedaulatan kita," ujar timses Fadli Zon di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cimpedak I, nomor 29, Jakarta Timur, Selasa (15/7/2014).
Menurut Fadli Zon, Prabowo merasa tidak pernah diwawancara Allan Nairn. Fadli menganggap apa yang dilakukan Nairn hanya untuk mengganggu jalannya pilpres di Indonesia.
"Wawancara off the record itu seolah-olah ada, menurut ingatan Pak Prabowo, wawancara itu tidak pernah terjadi. Dia hanya ingin mengganggu proses pilpres saja," kata Fadli.
Pengacara Prabowo - Hatta, Mahendradatta, menilai motif Nairn untuk menjegal Prabowo agar tidak menjadi presiden.
"Kalau tidak diberi pelajaran hukum yang berlaku, maka akan sangat berbahaya. Apa yang dilakukan Allan Nairn motifnya sudah sangat jelas agar Prabowo tidak jadi presiden. Ini juga bukan hanya kepentingan pilpres dan Prabowo saja, tetapi bahwa intervensi asing sudah sedemikian rupa di Indonesia," kata Mahendradatta.
Fadli berharap setelah Nairn dipolisikan, kelak tidak terulang lagi kasus serupa.
"Laporan tersebut bertujuan agar proses pilpres ini tidak boleh diganggu. Kita ingin lakukan proses hukum karena sudah terlalu jauh menyerang pribadi Pak Prabowo," jelasnya.
Allan Nairn mengaku pernah mewawancarai Prabowo Subianto pada tahun 2001. Dalam tulisannya, Nairn juga menyinggung hubungan Prabowo dengan Amerika Serikat.
Nairn sengaja membuka hasil wawancara off the record itu karena tidak ingin Indonesia dipimpin seorang yang dinilainya fasis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal