Suara.com - Rudal buatan Rusia dengan tipe daratan ke udara diperkirakan menjadi penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah utara Ukraina. Kelompok pemberontak pro Rusia dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Rudal tersebut diluncurkan dari truk yang membawa alat peluncur rudal yang dikenal dengan nama Buk. Buk itulah yang menjadi “tersangka” jatuhnya pesawat MH17 dan menewaskan hampir 300 penumpang. Buk itu dibuat oleh Uni Soviet pada tahun 1970-an.
Buk bisa digunakan untuk menembak jatuh helikopter, rudal dan juga pesawat tanpa awak alias drone. Hingga kini, Buk masih digunakan oleh tentara Ukraina dan Rusia. Sebelum jatuhnya MH17, kelompok pro Rusia mengumumkan berhasil menguasai sejumlah Buk. Informasi tentang Buk yang dikuasai oleh kelompok pemberontak disampaikan lewat akun Twitter yang tidak lama kemudian dihapus.
Rudal yang diluncurkan dari Buk itu bisa mencapai target dengan ketinggian 72 ribu kaki atau 22 kilometer. Sedangkan MH17 berada dalam ketinggian 33 ribu kaki ketika ditembak jatuh di wilayah utara Ukraina. Rudal itu punya kecepatan tiga kali dari kecepatan suara dan punya kepala ledak dengan berat 70 kilogram.
Ada dua jenis Buk yang dibuat Uni Soviet yaitu Buk-M1 dan Buk M2. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyebut Buk-M1 dengan nama SA-11 Gadfly dan Buk-M2 dengan nama SA-17 Grizzly. Duta Besar Amerika di PBB Samantha Powers mengatakan, pesawat MH17 ditembak jatuh oleh SA-11 Gadlfy alias Buk-M1. (Emirates247.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD