Suara.com - Kabar Partai Amanat Nasional (PAN) selaku partai pendukung pasangan capres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mengalihkan dukungan ke capres Joko Widodo - Jusuf Kalla beredar santer sejak akhir pekan lalu. Bila awalnya kabar tersebut masih samar-samar, dua hari belakangan kian benderang.
Adalah putera pendiri PAN Amien Rais, Hanafi Rais yang memperjelas kabar partai berlambang matahari terbit ini mengakui kekalahan Prabowo - Hatta dan kemenangan kubu Jokowi - JK. Hanafi, yang selama ini jarang muncul di media meski sudah 5 tahun menjadi anggota DPR, tiba-tiba membuat pernyataan mengejutkan. Memberikan ucapan selamat kepada Jokowi - JK di tengah upaya kubu Prabowo untuk mengulur waktu hasil perhitungan suara KPU.
“Saya amati hasil perhitungan suara di KPU, suara yang masuk sudah suara total. Rekapitulasi menunjukkan hasil yang bisa kita lihat seperti sekarang ini. Saya menerima hasil perhitungan ini dengan ikhlas dan legowo,” kata Hanafi Rais.
Sejurus dengan Hanafi, sejumlah fungsionaris partai juga memberikan respon yang sama. Sebelum Hanafi Rais membuat pernyataan pers, beredar pesan singkat dari anggota DPR Fraksi PAN Ichwan Ishak yang membocorkan tim Prabowo - Hatta kalah 4 persen, sesuai laporan dari timses dan harus diterima kekalahan dengan iklhas. Lebih tegas lagi, sikap Ketua PAN Bima Arya menyatakan menolak usulan Prabowo Subianto yang mendesak agar KPU menghentikan perhitungan suara dan dilakukan pemilihan ulang. “Tujuan apa? dasarnya (pemilihan) ulang apa?” kata Bima Arya yang juga walikota Bogor ini kepada Tempo.co.
Perubahan sikap para petinggi PAN ini bukan tanpa ada kesengajaan. Sumber Suara.com di tubuh partai ini menyebutkan ketidakharmonisan PAN dan Prabowo Subianto sudah terjadi sejak akhir pekan lalu. “Hari Jumat Pak Zulkifli Hasan dan Pak Hatta yang ingin ketemu Prabowo sudah ditolak. Sabtu (19/7/2014), saat buka puasa pengurus PAN di rumah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, baik Zulkifli maupun Amien Rais sudah menyampaikan informasi dari timses Prabowo - Hatta, bahwa kalah 4 persen danmemberikan pandangan kepada jajaran kader PAN untuk menerima hasil pemilu,” kata dia.
Alasan perubahan dukungan ini, menurut dia, setelah melihat perhitungan suara KPU dipastikan Jokowi - JK dipastikan unggul PAN harus melihat ke depan, apakah partai ini akan berada di pinggir atau harus maju. "Hasil diskusi, bila memikirkan masa depan partai, harus memberikan dukungan kepada capres terpilih,” kata dia.
Akhirnya dicari jalan untuk membuka jalur komunikasi dengan kubu Jokowi - JK. Sejumlah pihak akhirnya bertemu kubu Jokowi - JK. Utusan khusus juga sudah bertemu dengan JK. Sikap partai pun harus diungkapkan ke publik. Saat ditanya siapa yang harus menyampaikan dukungan dan ucapan selamat, sempat diusulkan ke Hatta Rajasa. Namun posisi Prabowo yang masih belum bisa menerima kekalahan akan membuat Hatta pada posisi tidak tepat. Akhirnya, diminta ke Amien Rais, sebagai sesepuh partai. “Oleh Pak Amien, tampaknya dilempar ke Hanafi Rais,” kata dia.
Dengan pengakuan ini, hubungan Hatta Rajasa dengan Prabowo Subianto diperkirakan renggang. Hal ini sudah terlihat saat Prabowo menggelar konperensi pers mendesak pengunduran perhitungan suara dan pemilu presiden ulang di Hotel Four Season, Jakarta, Minggu (20/7/2014) kemarin. Hatta tidak tampak hadir, dan Prabowo didampingi oleh tim sukses dan perwakilan Partai Golkar.
Tag
Berita Terkait
-
Cuitan Lawas Anies Soal Jokowi Viral Lagi, Netizen: Anies Saja Ketipu, Apalagi...
-
Temu Kangen di Istana, Topik Obrolan Jokowi dan Relawan: Dukung Gagasan-gagasan Rekonsiliasi
-
Bukber Bareng Jokowi di Istana, Ketua Projo Sebut Ada Laporan soal Pilpres: Tak Terlalu Penting
-
Temu Kangen Relawan di Istana, Jokowi Tegaskan Dukung Gagasan-gagasan Rekonsiliasi
-
Anies Baswedan vs Dirinya Sendiri Soal Hasil Quick Count: Beda Dulu dan Sekarang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?