Suara.com - Tim sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo -Hatta di Kabupaten Jember, Jawa Timur mendesak komisi penyelenggara pemilu melakukan pencoblosan ulang.
"Kami meminta dilakukan pemungutan suara ulang khusus di Jember karena tim Koalisi Merah Putih menemukan banyak dugaan kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah oknum dalam Pilpres 2014," kata Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Jember, Siswono, Senin (21/7/2014).
Siswono menyebutkan, relawan menemukan sejumlah barang yang diduga sebagai bentuk politik kotor, seperti puluhan mi instan, susu, sarung, beras, gula dan juga sabun mandi yang diberikan kepada pemilih untuk mencoblos pasangan tertentu.
"Barang tersebut diberikan dan disebar kepada masyarakat agar memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut 2. Hal tersebut masuk kategori politik uang dan terjadi hampir di seluruh kecamatan di Jember," tuturnya.
Dengan bukti-bukti yang diapaprkan tadi, pihak Koalisi Merah Putih mendesak KPU Jember melakukan pencoblosan ulang.
"Kami memiliki bukti yang cukup kuat dan bukti tersebut akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tim juga punya saksi, terutama dari kepala desa yang mengetahui kejadian itu dan siap bersaksi dalam persidangan di MK nanti," paparnya.
Di sisi lain, Ketua Panwaslu Jember Dima Akhyar menyatakan kesiapannya untuk menggelar pencoblosan ulang apabila Bawaslu RI merekomendasikan adanya pemungutan suara ulang di Kabupaten Jember.
"Panwaslu mendapat kabar bahwa ada wacana pemungutan suara ulang di enam kabupaten dan kota di Jawa Timur yang dilontarkan oleh Bawaslu RI antara lain Surabaya, Sidoarjo, Malang, Batu, Jember dan Banyuwangi," tuturnya.
Hingga proses penghitungan suara tingkat nasional dilakukan dan akan diumumkan Selasa (22/7), kabar rekomendasi tersebut belum jelas dan Panwaslu Jember belum menerimanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025