Suara.com - Anggota Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Nanat Fatah Natsir menyerukan adanya rekonsiliasi nasional untuk menyelesaikan sengketa Pilpres 2014.
"Ke depan perlu ada rekonsiliasi nasional untuk menyelesaikan secara jujur, transparan dan cepat hal-hal yang dianggap melanggar peraturan dalam penyelenggaraan pilpres," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Nanat mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga harus segera menjelaskan kepada rakyat secara jujur dan terbuka setiap kesalahan yang dituduhkan Prabowo.
Hal perlu dijelaskan anatara lain terkait rekomendasi Panwaslu DKI dan kasus serupa di Papua yang dianggap kubu Prabowo tidak ditindaklanjuti.
"Penyelesaian terakhir tetap di Mahkamah Konstitusi. Tapi perlu ada konsensus politik antarelit politik untuk sama-sama melihat persoalan bangsa ke depan. Baru kali ini terjadi peristiwa seperti ini dalam penyelenggaraan pemilu presiden," tuturnya.
Menurut Nanat, penyelesaian permasalahan dalam Pemilu Presiden 2014 jangan hanya menggunakan pendekatan yuridis peraturan perundang-undangan, tetapi juga menggunakan pendekatan konsensus elit politik.
"Sebab, pada dasarnya politik itu adalah konsensus yang disepakati," ujarnya.
Karena itu, Nanat mengatakan perlu ada sikap kenegarawanan dari semua pihak untuk membangun demokrasi Indonesia yang bisa menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain.
KPU telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014. Di sisi lain, salah satu calon presiden Prabowo Subianto menolak hasil pemilu presiden dan menyatakan menarik diri dari segala proses di KPU. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?