Suara.com - Pemimpin kelompok militan Hamas, Khaled Meshaal menegaskan, tidak akan ada gencatan senjata di Gaza hingga Israel mencabut blokade ekonomi yang sudah dilakukan selama delapan tahun terakhir.
Khaled mengatakan, apabila persyaratan itu tidak dipenuhi maka Hamas akan tetap menyerang Israel. Kemarin, roket dan rudal Hamas masih ters menyerbu Israel dalam konflik yang sudah memasuki minggu kedua.
Israel merupakan yang pertama kali melakukan serangan pada 8 Juli lalu dengan alasan untuk menghentikan serangan roket yang dilontarkan kelompok Hamas. Konflik bersenjata ini menewaskan 649 warga Palesina dan 32 tentara Israel.
Meshaal mengatakan, selain mencabut blokade ekonomi, Israel juga diminta membuka kembali jalur perbatasan di Rafah yang berhubungan dengan Mesir. Syarat lainnya adalah pembebasan warga Palestina yang ditahan Israel.
“Kami tidak akan menerima bentuk insiatif apa pun sampai mereka mencabut blokade terhadap warga kami,” kata Khaled dalam sebuah konferensi pers di Qatar.
Meski demikian, Khaled menyatakan, Hamas tidak akan menghalang-halangi petugas kemanusian untuk masuk ke Gaza.
“Kami harus tenang dalam beberapa jam untuk mengevakuasi mereka yang terluka dan memberika bantuan,” ujarnya.
Khaled juga meminta dunia internasiona memberikan bantuan obat-obatan, bahan bakar dan juga bahan makanan ke Gaza. Israel menerapkan blokade ekonomi pada 2006 setelah Hamas menculi salah satu tentara mereka yaitu Gilad Shalit. (BBC)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta