Suara.com - Radika (11), seorang anak warga Jalan Daeng Tantu, Kelurahan Rappokalling, Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia karena terinjak-injak massa saat bersilaturahmi terbuka (open house) Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla, di rumah pribadinya, di Jalan Haji Bau, Makassar, Selasa (29/7/2014) siang.
"Dika terinjak-injak saat berdesak-desakan mengantre," kata keluarga korban Hawiah di Makassar.
Jenazah Radika kini disemayamkan di RS Stella Maris, Makassar.
Ribuan orang memadati rumah wakil presiden yang juga pemilik kelompok usaha terkemuka itu, yang akan memangku jabatannya pada 20 Oktober nanti bersama Presiden terpilih Joko Widodo.
Salah satu penyebab ribuan orang itu "menyerbu" rumah JK karena ada pembagian uang tunai yang dikabarkan sebesar Rp50 ribu per orang, selain kotak makan siang.
"Kami dapat kotak makanan dan uang Rp50 ribu," kata salah seorang warga yang turut mengantri, Dahlia.
Peristiwa mengenaskan serupa menimpa Radika sebetulnya sudah cukup sering terjadi dan mengemuka dalam pemberitaan.
Kebanyakan karena kelalaian tuan rumah dan kekurangan antisipasi dan cara pengamanan serta pembagian atas "serbuan" warga yang datang, berebut sekedar uang pemberian atau sejenisnya. Akibat kelalaian itu, nyawa orang bisa melayang.
Selain Radika, enam warga lain yang berdesakan "berjuang" mendapatkan uang Rp50 ribu dan kotak makanan di rumah JK itu juga dirawat di ruang UGD rumah sakit itu.
Di balik peristiwa itu, warga menyesalkan mekanisme pembagian uang tunai itu yang hanya pada satu titik.
"Warga sebanyak ini, masa' hanya satu pintu pembagian yang dibuka, seharusnya sepuluh titik," kata warga Jalan Nuri, Umar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus