Suara.com - Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma, Kamis (31/7/2014), waktu setempat mengumumkan keadaan darurat masyarakat menyusul potensi serangan virus Ebola ke negara itu.
Koroma juga meluncurkan Rencana Tangap Nasional untuk meresmikan Tahap Kedua mengenai ebola, yang akan dipimpinnya sendiri.’
Dia meminta pejabat dan para menteri membatalkan semua perjalanan ke luar negeri, kecuali kegiatan yang benar-benar mendasar.
Semua pertemuan umum telah dibatasi pada hanya pertemuan penting yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan kepekaan mengenai Ebola
Koroma sekaligus memerintahkan mengkarantina pusat kegiatan medis yang didukung oleh polisi dan militer untuk mempermudah aktifitas petugas kesehatan dan organisasi non-pemerintah.
Keresahan itu muncul, menyusul peristiwa beberapa hari lalu, dimana seorang dokter di Sierra Leone meninggal karena terinfeksi virus Ebola dari pasien yang dirawatnya.
Sejumlah maskapai penerbangan juga sudah memperketat aturan untuk mencegah virus Ebola menyebar keluar dari Afrika.
Sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, 57 orang tidak bisa diselamatkanya nyawanya setelah terjangkit virus Ebola di Afrika.
57 korban tersebut berasal dari Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat wabah tersebut bertambah menjadi 729 orang.
Wabah Ebola yang melanda negara Afrika bagian barat pada tahun ini merupakan yang paling besar di sepanjang sejarah. Hanya dalam hitungan hari, jumlah kasus Ebola bertambah 122. Hingga kini, jumlah orang yang kemungkinan terjangkit Ebola menjadi 1.323 orang.
Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Tingkat kematian orang yang terkena Ebola juga tinggi yaitu 60 persen. Orang yang paling rentan terkena Ebola adalah petugas medis yang merawat pasien dengan Ebola. (Reuters/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra