Suara.com - Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono mengatakan, pihaknya belum memastikan kasus pembunuhan berantai dan mutilasi yang kini ditangani terkait praktik aliran sesat, meski ada pengakuan tersangka bahwa pembunuhan diikuti dengan memakan bagian tubuh korban.
"Belum ada bukti ini terkait aliran sesat, karena kasusnya masih didalami," kata Condro Kirono kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu.
Polisi kini menangani kasus pembunuhan keji di Kabupaten Siak dan Bengkalis, yang sementara ini menelan enam orang korban dan rata-rata anak pria dibawah umur dan satu pria dewasa usia 40 tahun.
Ia mengatakan polisi terus melakukan pendalam terkait motifnya dengan turut melibatkan psikiater.
"Yang pasti tersangka yang menjadi otak pelaku kejahatan adalah seorang psikopat," ujarnya.
Secara terpisah, Wakapolres Siak Kompol Arief Fajar menjelaskan bahwa kasus pembunuhan keji itu dilakukan tersangka sejak tahun 2013. Polisi sejauh ini sudah menangkap empat orang tersangka, dan satu tersangka berinisial MD (19) sebagai orang yang paling berperan sebagai aktor pembunuhan.
Sedangkan, tiga tersangka lainnya berinisial DD (19) yang merupakan mantan istri MD dan dua lainnya berinisial DP (19) dan S (19).
"Empat korban pembunuhan dieksekusi di Siak dan dua korban lainnya di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis," kata Arief Fajar kepada wartawan.
Identitas empat korban di Siak antara lain berinsial MG, RH dan MA yang semunaya dibunuh pelaku pada 2013, dan korban FM dibunuh pada Juni 2014. Semua korban berusia sembilan tahun.
Sedangkan dua korbannya lagi adalah, MH usia 10 tahun dan korban A usia 40 tahun diakui pelaku dibunuh di Kabupaten Bengkalis.
Dari enam korban pembunuhan itu hanya tinggal satu korban yang belum ditemukan karena menurut tersangka MD setelah dimutilasi dibuang ke sungai. Sedangkan, lima korban lainnya ditemukan polisi sudah berbentuk tulang belulang dan tidak lengkap lagi.
Dalam keterangan ke polisi, MD yang menjadi otak pembunuhan mengaku menyantap alat vital korban yang sudah dimutilasi. Bahkan, sebelum melakukan pembunuhan, MD juga menyodomi seluruh korbannya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Dibunuh di Toilet Masjid, Modus Keji Pelaku Sodomi Anak di Majalengka: Dibujuk Ini saat Main Sepeda!
-
Misteri Bocah Tewas di Toilet Masjid Majalengka Terkuak! Korban Ternyata Dicekik Pelaku Sodomi
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik
-
Misteri Mutilasi Mojokerto: Kronologi, Motif Cinta, dan Fakta Mengejutkan
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari