Suara.com - Sepekan terakhir, dunia internasional dikejutkan oleh kasus sepasang suami istri yang tega menelantarkan bayi mereka yang menderita sindrom down.
Ada sepasang bayi kembar lelaki dan perempuan, Gammy dan Pipah, yang dilahirkan dari rahim surrogate mother (ibu pengganti) asal Thailand. Si ibu pengganti bernama Pattaramon Chanbua tersebut disewa rahimnya oleh David Farnell dan Wendy, sepasang suami istri asal Australia untuk melahirkan anak mereka yang dibuahi secara in vitro (IVF).
Namun, ketika mengetahui Gammy menderita sindrom down, sepasang suami istri itu diduga enggan membawanya. Mereka meninggalkan Gammy dan pulang hanya dengan Pipah si bayi perempuan, kembarannya yang normal. Keputusan mereka pun dikecam banyak pihak.
Baru-baru ini, lewat sebuah wawancara, suami istri tersebut membantah tudingan miring yang diarahkan kepada mereka. Dalam wawancara dengan televisi Channel Nine, David dan Wendy menyampaikan alasan mengapa mereka tidak membawa Gammy.
Menurut mereka, sebenarnya mereka ingin membawa pulang Gammy, namun si ibu pengganti melarang mereka membawa Gammy.
"Kami tidak ingin meninggalkannya. Kami ingin membawanya bersama kami tapi hal yang tidak kami inginkan terjadi. Si ibu pengganti ingin merampas anak kami dan kami pergi secepat mungkin," kata David Farnell.
Namun, pernyataan itu sangat bertentangan dengan pengakuan Chanbua, si ibu pengganti. Menurut Chanbua, mereka mengabaikan Gammy dan meminta dirinya merawat si bocah lelaki malang itu.
David Farnell juga mengaku berkeinginan membawa pulang Gammy. Namun, ia dan istrinya masih akan menunggu sampai enam bulan untuk memastikan keselamatan putrinya, Pipah.
Kendati demikian, niat mereka patut dipertanyaan keseriusannya. Hingga saat ini, mereka belum melakukan apapun yang bisa mendukung pengakuan mereka itu. Mereka belum menghubungi Chanbua si ibu pengganti, apalagi keduataan besar Australia di Thailand yang bisa membantu memulangkan Gammy.
Ketika disinggung soal sejarah kelamnya sebagai seorang pelaku pencabulan anak, David Farnell mengaku sudah bertobat. Ia pernah dipenjara lantaran mencabuli seorang anak berusia lima tahun.
Farnell mengaku sudah tidak lagi tertarik pada anak-anak. Ia berani menjamin bahwa putrinya Pipah aman bersamanya.
Sementara itu, sang istri mengaku percaya kepada suaminya.
"Ia sudah pernah punya tiga anak sebelumnya. Mereka semua menyayanginya dan menghormatinya. Mereka bilang ia adalah ayah yang hebat," kata Wendy, istri David. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang