Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membantah lembaganya kecolongan dalam mengawasi proses Pilpres 2014, menyusul banyak terungkapnya kesaksian pelanggaran Pilpres saat sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Bagaimana kita dianggap kecolongan, karena kita ada di setiap TPS. Ada pengawas lapangan, ada relawan. Tidak ada itu kecolongan," tutur Muhammad di MK, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Bawaslu, sambungnya, selalu menindaklanjuti setiap ditemukannya pelanggaran pemilu, seperti contoh penarikan suara dalam kasus yang terjadi di Dogiyai karena adanya iming-iming uang oleh Bupati Dogiyai Thomas Tigi untuk dukungan ke Prabowo-Hatta.
Keputusan untuk mengosongkan suara ini, menurutnya tidak dibenarkan.
"Penarikan suara (di Papua) itu yang menurut saya tidak dibenarkan, karena kalau suara sudah diberikan tentu tidak ada lagi ruang untuk seseorang untuk mengalihkan ke pihak lain," terang Muhammad.
Kemudian, untuk kasus iming-iming uangnya sendiri, Muhammad enggan mengomentarinya secara mendalam. Karena, menurutnya, perlu memperhatikan kesaksian yang ada.
"Kalau bupatinya kita lihat dulu benarnya laporan, kita lihat dulu lengkap laporan ini. Banyak versi. Ada yang bilang diusir ada yang bilang meninggalkan. Kita harus teliti lagi deh," tegasnya.
Muhammad juga enggan mengomentari soal adanya pernyataan saksi Prabowo-Hatta yang mengatakan adanya niatan pembakaran surat suara yang dibongkar, di Cilingcing, Jakarta Utara. Menurut Muhammad, hal itu perlu dikroscek lebih lanjut.
"Saya mesti cek dulu, kita juga baru dengar, kita akan klarifikasi yang bersangkutan," tandas Muhammad.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban