Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mau bertanggung jawab soal distribusi logistik Pilpres dengan menggunakan pihak ketiga di Distrik Mapia Barat dan Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, Papua.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, KPU sama sekali tidak tahu soal pihak ketiga ini yang disebut penunjukannya lewat jalur tender.
Menurut Husni dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (14/8/2014), mengatakan kewenangan KPU Pusat dalam distribusi logistik hanya sampai Kabupaten/Kota. Sedangkan distribusi logistik pemilu dari Kabupaten/Kota hingga ke TPS, diserahkan kepada KPU Kabupaten/Kota.
"Yang dari Kabupaten/Kota ke TPS itu kewenangan (KPU) Kabupaten/Kota. Kalau kita hanya dari pusat ke Kabupaten/Kota," ujar Husni seraya meninggalkan Kantor MK.
Dalam kesaksian di MK, disebut sejumlah saksi dari Pihak KPU, yaitu Ketua KPUD Dogiyai Didimus Dogomu dan Anggota KPU Provinsi Papua Beatrix Wanane, pendistribusian logistik di Distrik terhambat karena ada permasalahan pengantar logistik oleh pihak ketiga.
Pihak ketiga ditunjuk dengan proses tender. Namun, tidak dijelaskan siapa pemenang tender itu.
Husni sengaja hadir dalam sela-sela persidangan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang digelar di Mahkamah konstitusi (MK).
Husni, yang sebelumnya jarang hadir dalam persidangan enggan berkomentar soal apapun yang berjalan dalam persidangan.
"Tanya sama kuasa hukum," katanya.
Berita Terkait
-
Tanggapi Saksi Prabowo, Kapolri Bantah Ada Intimidasi Pilpres di Papua
-
Dituding Intervensi Rekapitulasi, Kubu Prabowo-Hatta Bela Bupati Dogiyai
-
Kubu Prabowo-Hatta Ragukan Saksi yang Dihadirkan Jokowi-JK
-
Jubir Jokowi-JK: Jangan 'Lebay' Bersaksi di MK
-
Bawaslu Papua Minta DKPP Pecat Komisioner KPU Dogiyai
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras