Suara.com - Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan mengingatkan adanya upaya sistematis untuk memecah belah Joko Widodo (Jokowi) dari kekuatan gerbong politiknya.
"Upaya pecah belah tersebut sedang berlangsung dengan membuat disharmoni kekuatan pendukung," kata Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Senin (18/9/2014).
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan oleh sebagian elit politik, kelompok kepentingan, termasuk oleh orang-orang yang diminta Jokowi untuk melakukan konsolidasi kekuatan perubahan dan program.
Namun, lanjut Daniel, bukannya merumuskan program yang solutif dan memperkuat gerbong Jokowi, orang-orang tersebut malah membuat suasana menjadi kisruh dan tidak kondusif.
"Mereka berupaya untuk menjauhkan Jokowi dari pendukungnya termasuk upaya sistematis memecah belah Jokowi dengan PKB. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh Boni Hargens," katanya menegaskan.
Dia menambahkan, koalisi pendukung Jokowi harus waspada dengan upaya pecah belah sistematis tersebut.
"Bila sekarang dilakukan terhadap PKB, nanti satu persatu kekuatan politik Jokowi akan terlucuti. Sampai satu titik Presiden terpilih Jokowi akan kehilangan dan terlepas dari pendukungnya yang memiliki kekuatan politik secara nyata di dalam sistem demokrasi kita," kata Daniel, yang terpilih sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan Kalbar itu.
Daniel mengatakan, upaya pecah belah tersebut sama saja untuk memperlemah Jokowi.
Mereka, kata Daniel, akhirnya ingin mengendalikan presiden terpilih tapi tidak memiliki kekuatan politik konkrit yang mampu mengawal agenda dan cita-cita politik Jokowi dalam membawa perubahan fundamental demi rakyat yang lebih sejahtera.
Daniel berharap komunikasi politik sesama anggota koalisi harus dijaga dengan baik sehingga segala hal yang membuat disharmoni dapat segera terkonfirmasi.
"Kita benar-benar harus mewaspadai upaya yang akan memberatkan Jokowi di depan," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG