Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memasang 3.000 kamera pengawas atau "close-circuit television" (CCTV) secara tersebar di seluruh wilayah Ibu Kota.
"Ke depannya, untuk mempermudah tugas kontrol dan pengawasan, kami mau pasang 3.000 CCTV di semua wilayah DKI Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).
Menurut lelaki yang akrab disapa Ahok itu, dengan adanya CCTV, maka pihaknya akan semakin mudah dalam melakukan pengawasan, misalnya pengawasan keamanan di kawasan wisata Monumen Nasional (Monas) dan sebagainya.
"Selain itu, kita juga bisa pantau arus lalu lintas, di mana ada kemacetan parah, atau ada kecelakaan. Sehingga, kalau mau menuju suatu tempat, kita bisa pilih jalan-jalan alternatif untuk menghindari macet," ujar Ahok menjelaskan.
Kemudian, dia juga menuturkan bahwa kamera-kamera pengawas tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui kawasan atau pemukiman mana saja yang terendam banjir, terutama saat hujan deras melanda Ibu Kota.
"Kami ingin supaya kamera itu juga bisa sekalian memantau ketinggian pintu air dan kondisi kali. Jadi, kalau ada kali yang kira-kira akan meluap, kita bisa ingatkan warga agar mengungsi," tutur Ahok.
Terkait rencana tersebut, dia mengaku bahwa telah memberikan instruksi langsung kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DKI untuk memasang dan mengintegrasikan seluruh CCTV yang dipasang nanti.
"Nantinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI juga akan kita libatkan untuk kontrolnya. Jadi intinya, kita membangun sebuah sistem baru dengan memanfaatkan teknologi. Kita targetkan sistem ini sudah siap pada 2015 mendatang," ungkap Ahok. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD