Suara.com - Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M Gaffar mengatakan, hingga H-1 putusan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang berperkara di MK, ada saja pesan singkat (SMS) tanpa identitas yang masuk ke nomor Hakim Konstitusi.
"Ada saja SMS ke Hakim MK yang nggak tau nomornya, nggak ada namanya," kata Janedjri, di Gedung MK, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menurutnya, SMS seperti itu tidak menjadi masalah sebab bukan dikategorikan ancaman. SMS yang ditujukan buat hakim MK, kata Janedri, isinya masih berupa harapan supaya MK bisa menyampaikan putusan yang tepat untuk sengketa Pilpres 2014.
"Misalnya, 'MK harus Independen', 'MK harus imparsial', saya rasa itu bagus kalau hanya begitu. Jangankan ke Hakim, ke saya juga ada. Ini kan menyampaikan harapan," ujarnya.
SMS bernada seperti itu, kata Janedjri cukup banyak yang masuk ke nomor hakim MK. Katanya, dalam satu hari ada satu hingga dua SMS mirip yang diterima hakim. Dia juga menegaskan, hingga saat ini tidak ada pesan yang bernada ancaman.
"Kalau ada, pasti sudah menginformasikan. Tapi saat ini tidak ada," terang Janedjri.
Soal pengamanan hakim konstitusi, Janedjri menekankan tidak perlu diragukan. Sebab, pihaknya sudah mendapat dukungan penuh dari kepolisian.
"Hakim, sesuai perintah UU, jelas, bahwa hakim dijamin keamanannya dan menjadi tugas alat negara yaitu polisi. Saat ini polisi sudah membantu keamanan hakim konstitusi, tidak hanya di kantor, jalan dan di rumah," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden