Suara.com - Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, menyampaikan pesan dari Prabowo Subianto setelah kalah telak di Mahkamah Konstitusi. Kubu nomor dua di bursa Pilpres 2014 ini akan menjadi penyeimbang pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Ke depan, tadi malam, mas Bowo (Prabowo) menyampaikan kepada kita tak berhenti di sini. Ini adalah awal dari sebuah pergerakan, awal dari sebuah tantangan baru kita," kata Ngabalin di Gallery cafe, TIM, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014).
Ngabalin menambahkan kubu Prabowo beserta pendukung akan melakukan konsolidasi.
"Kami melakukan konsolidasi karena Prabowo-Hatta Rajasa dan masyarakat pemilih yang kami yakini adalah 67 juta rakyat Indonesia menjadi kekuatan penyeimbangan," katanya.
Kekuatan penyeimbang yang dimaksud Ngabalin ialah kekuatan di Parlemen dengan didukung partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.
Mereka memilih menjadi kekuatan penyeimbang karena menilai pihak yang berkuasa cenderung melakukan korupsi, kata Ngabalin.
"Kekuasaan itu adalah cenderung korup dan otoriter tidak mustahil Jokowi dan Jusuf Kalla adalah menggunakan kekuasaan untuk mengkorup dan menjadi otoriter karena itu harus ada kekuatan penyeimbangan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret