Suara.com - Pasukan bersenjata Hamas mengeksekusi mati 18 warga Palestina yang dituduh bekerja sama dengan Israel, pada hari Jumat (22/8/2014).
Pertama-tama, pasukan bertopeng dan berpakaian hitam mengeksekusi tujuh orang yang diduga kaki tangan Israel. Dengan kepala ditutup, ketujuhnya ditembak mati di alun-alun ramai depan sebuah masjid, sesaat setelah ibadah sholat Jumat berakhir. Eksekusi itu disaksikan oleh warga yang berduyun-duyun datang ke lokasi.
Sementara itu, sebelas orang lain dihabisi nyawanya di sebuah kantor polisi yang sudah tidak terpakai di luar Kota Gaza. Dengan demikian, tiga kali sudah Hamas mengeksekusi mati orang-orang yang dituduh memberikan informasi intelijen kepada Israel.
"Mereka memberikan musuh informasi tentang keberadaan para pejuang, terowongan, bom, rumah para pejuang, dan tempat-tempat penyimpanan roket," bunyi tulisan dalam catatan yang sengaja ditinggalkan di dekat lokasi eksekusi. Surat itu dicap dengan "Perlawanan Palestina".
"(Pasukan) Pendudukan membombardir wilayah ini, membunuh sejumlah pejuang... Oleh karena itu, hukum keadilan revolusioner dijatuhkan atas mereka," bunyi surat itu.
Sebelumnya, tiga komandan Hamas tewas terbunuh dalam serangan udara Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan meningkatkan serangan terhadap Hamas. Netanyahu juga mengatakan, Hamas akan "membayar mahal" nyawan seorang bocah Israel yang tewas terkena hantaman mortir dari Gaza. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri