Suara.com - Serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza menyebabkan setengah juta pelajar sulit untuk bersekolah.
Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan di Pemerintah Persatuan Palestina, Khawla Shakhshir. Dalam keterangan persnya, Minggu (24/8/2014) ia menegaskan, setengah juta anak sekolah tak bisa bersekolah di Jalur Gaza akibat perang yang berkecamuk.
"Segera setelah serangan Israel berhenti, sekolah akan dimulai," katanya.
Pejabat Palestina menyatakan, menunda kegiatan belajar-mengajar di 240 sekolah sampai gencatan senjata permanen dicapai antara Israel dan Palestina. Banyak orang tua mengatakan mereka tidak mengirim anak mereka ke sekolah sebab itu masih terlalu berbahaya.
Sementara itu, lanjutnya, Badan PBB bagi Pekerjaan dan Bantuan (UNRWA) di Jalur Gaza, telah menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan untuk satu juta pengungsi.
Namun di Tepi Barat Sungai Jordan, 700.000 anak sekolah memulai tahun ajaran baru secara resmi pada Ahad (24/8/2014).
"Kelas Satu di Tepi Barat dipusatkan untuk berbicara mengenai apa yang terjadi di Jalur Gaza," kata Shakhshir, yang berpusat di Ramallah, Tepi Barat.
Di sisi lain pemerintah Palestina juga membantah tuduhan pihak Israel yang menyatakan, milisi Palestina bersembunyi di dalam gedung sekolah. Namun hal itu dibantah pejabat UNRWA. (Antara/Xinhua-OANA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh