Suara.com - Akibat tertutup kabut asap, bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terancam ditutup sementara dan lumpuh total.
"Jika kondisi kabut asap semakin pekat maka tidak menutup kemungkinan bandara akan ditutup sementara, sebab tidak mungkin pesawat akan mendarat kalau landasan pacunya tidak kelihatan," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kotim, Rustam Fuadi di Sampit, Sabtu, (6/9/2014).
Rencana penutupan bandara Haji Asan Sampit tersebut demi keselamatan penerbangan. Untuk saat ini aktivitas penerbangan mulai terganggu, terutama untuk jadwal penerbangan pada pagi hari akibat landasan pacu tertutup kabut asap.
Kabut asap yang menutupi bandara Haji Asan Sampit pada pagi hari cukup pekat, sehingga mengakibatkan jarak pandang tidak dapat maksimal, yakni di bawah satu kilometer.
"Kita berharap kabut asap tidak menebal, sehingga aktivitas penerbangan bisa berjalan meski sedikit terganggu," katanya.
Sementara Kepala bandara Haji Asan Sampit, Edison M Saragih membenarkan jika aktivitas penerbangan saat ini mulai terganggu kabut asap.
"Sejumlah jadwal penerbangan baik itu untuk kedatangan maupun keberangkatan di bandara Haji Asan Sampit terpaksa harus ditunda karena landasan pacu tertutup kabut asap," ungkapnya.
Batas minimal keselamatan penerbangan, jarak pandang di landasan pacu antara 1,6 hingga 2 kilometer. Sementara jarak pandang di bandara Haji Asan Sampit, terutama pada pagi hari dalam beberapa hari terakhir di bawah satu kilometer.
Sementara kebakaran lahan di Kabupaten Kotim hingga saat ini terus terjadi, bahkan semakin tidak terkendali dan kondisi itu dapat memicu semakin menebalnya kabut asap.
Kebakaran lahan tidak hanya terjadi di wilayah luar kota saja, namun juga banyak di sekitar pemukiman penduduk.
Sulitnya dikendalikan kebakaran lahan di Kabupaten Kotim di duga kuat akibat masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!