Suara.com - Adeba Shaker, remaja putri etnis Yazidi yang lolos dari cengkeraman militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menceritakan pengalaman mengerikannya saat diculik. Berkat bantuan seorang tetangga rumah tempatnya disekap, dirinya berhasil melarikan diri.
Shaker, remaja berusia 14 tahun itu ditangkap dari desanya di Sinjar, Irak dan dibawa ke Raabia, sebuah desa di dekat perbatasan Suriah. Oleh ISIS, Shaker akan dijadikan "hadiah" bagi para pejuang yang berperang di garis depan. Shaker akan dipaksa untuk menikahi salah satu dari para pejuang tersebut.
Ketika sedang berada di dalam rumah tempatnya disekap, salah satu militan yang menjaganya menerima panggilan telepon. Lalu, dengan tergesa-gesa, para militan mengambil senjata mereka dan pergi.
Shaker dan seorang gadis lainnya ditinggal sendiri ketakutan di tempat tersebut. Kesempatan itu tak disia-siakannya. Ia lalu melihat sebuah tas penuh berisi ponsel dan mengambil salah satunya. Dengan ponsel tersebut, Shaker menghubungi seorang kakaknya.
Kakaknya, Samir, menyuruhnya pergi ke rumah terdekat dan minta ditunjukkan arah ke perbatasan tempat berkumpulnya para tentara Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang memerangi ISIS. Samir mengatakan, para tentara PKK akan menolong mereka.
Sempat ragu, Shaker akhirnya nekat kabur. Secepat mungkin, Shaker dan rekannya berlari tanpa menoleh ke belakang.
"Saya tidak bisa berjalan lurus, kaki saya gemetar dan jantung saya berdegup kencang. Kami lari dan berjalan dan kami tidak pernah menoleh ke belakang," kata Shaker mengenang pengalamannya.
Setelah dua jam menyusuri rute yang ditunjukkan, Shaker bertemu dengan para pejuang PKK yang langsung membantu mereka.
"Saya menangis sekaligus tertawa secara bersamaan," katanya. "Kami bebas," lanjut Shaker.
Shaker hanyalah saru dari 73 perempuan dan anak-anak etnis Yazidi yang diculik dari desa mereka dan dipindahkan ke tempat lain di Irak bagian utara.
Sebagaimana dilansir Reuters, perempuan muda dan remaja putri adalah yang paling bernasib buruk di antara mereka yang diculik. Shaker termasuk beruntung lantaran akan dinikahkan dengan para pejuang, meski dengan paksaan. Kabarnya, beberapa gadis perawan diperkosa oleh komandan, yang katanya paling berhak atas kegadisan mereka. Setelah itu, barulah si perempuan diberikan secara bergilir kepada para anak buahnya.
Tak sampai di situ. Menurut beberapa laporan, mereka juga lalu dilelang dengan harga semurah 10 Dolar. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka