Suara.com - Rancangan Undang Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menghapuskan Pilkada langsung oleh rakyat justru dinilai bisa menguntungkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti di Jakarta, Senin (8/9/2014).
"PDIP yang diuntungkan apabila dilihat dari komposisi pemenangan sekarang," kata Ray.
Ray menambahkan, PDI Perjuangan disejumlah daerah menduduki peringkat pertama ataupun kedua dalam Pileg 2014 lalu. Posisi itu memungkinkan partai berlogi banteng itu bisa mengajukan calon kuat menjadi pemimpin daerah.
"Dan bahkan hampir 50 persen daerah provinsi itu dikuasi oleh PDIP," imbuhnya.
Sisanya, menurut Ray dikuasai oleh Partai Golkar dan diikuti Partai Gerindra serta Partai Demokrat.
"Mereka juga diuntungkan karena mereka pada posisi tiga dan empat," tandasnya.
Sebelumnya Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menganggap Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan partai yang paling dirugikan jika Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) diberlakukan.
"Padahal, jika RUU tersebut disahkan, peluang ketiga partai tersebut sangat minim, bahkan tidak ada peluang untuk mencalonkan kepala daerah di seluruh provinsi karena suaranya sedikit," kata Ray.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta