Suara.com - Politisi Partai Amanat Nasional, Wanda Hamidah, mengaku belum pernah menerima teguran atau sanksi maupun peringatan lantaran dirinya di Pilpres 2014 mendukung pasangan Joko Wido dan Jusuf Kalla lantaran dirinya berbeda haluan dengan partainya.
"Saya tidak pernah menerima peringatan apapun, saya tidak pernah menerima panggilan apapun," ucap Wanda di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Wanda yang juga aktris ini menyayangkan sikap partai yang kini diketuai Hatta Rajasa yang secara sepihak memberhentikanya.
"Seharusnya saya dipanggil, didengarkan tanggapan dan alasan saya mendukung pasangan saya, dan tak mendukung pasangan Prabowo, mestinya didengar alasan saya," kata Wanda.
Namun, Wanda memaklumi PAN tak memanggil mapun menegururnya lantaran berbeda haluan, setelah mendengar dari media masa baik cetak elektronik maupun televisi.
"Tapi meraka mungkin sudah mendengar dari media masa, (makanya langsung memberhentikan)," ujarnya.
Diketahui, Wanda telah menerima surat pemecatan dirinya dan pemberhentian secara tetap dari DPP PAN, pada Jumat, 12 September 2014, melalui surat yang ditandatangani ketua umum Hatta Rajasa, dan Sekjen PAN Taufik Kurniawan, dengan nomor surat pemberhentian. PAN/A/KPTS/KU-SJ/O61/VIII/2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran