Suara.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menguasai sebagian kawasan Suriah dan Irak bagian utara disebut sebagai organisasi teroris paling kaya di dunia saat ini.
Laman The Richest, mengutip dari pengakuan salah seorang petinggi ISIS yang ditangkap militer Irak mengungkapkan, kelompok militan yang punya hobi memenggal sanderanya ini diduga memiliki kekayaan hingga dua miliar dolar AS, atau sekitar Rp24.2 triliun.
Beragam upaya tak halal justru menjadi cara untuk mengisi pundi-pundi kekayaan mereka.
Times of India melaporkan pendapat agen intelijen dan para pakar, kalau ISIS mengambil keuntungan dalam sehari mencapai lebih dari tiga juta dolar, sekitar Rp30 miliar dalam aksi penyelundupan minyak, pemerasan, penjarahan barang antik, human trafficking dan uang tebusan sandera.
Aktivis kemanusiaan dan agen intelijen memperkirakan, ISIS kini menguasai 11 sumur ladang minyak sejak mengambil alih kawasan Suriah dan Irak.
Dari sana mereka menyelundupkan minyak dengan selisih keuntungan hingga sekitar 25 sampai 60 dolar Amerika (sekitar Rp300 sampai Rp700 ribu) untuk satu barel minyak selundupan.
Seorang staff ahli yang membantu kelompok Kurdistan asal Amerika, Denise Natali mengungkapkan, penyelundupan itu dilakukan lewat perbatasan Suriah-Turki dengan cara menyuap petugas.
“Orang-orang Kurdi mengatakan akan menutupnya (perbatasan), tapi anda bisa menyuap petugas perbatasan, anda membayar orang lain agar barang selundupan bisa lewat,” katanya kepada AP.
Cara lain yang digunakan ISIS yakni menjarah barang antik dan menjualnya. Lagi-lagi Turki menjadi sasaran bagai para jihadis itu menjual barang rampasan.
Selain itu, kelompok ISIS juga diduga menjual manusia, terutama kaum perempuan dan anak-anak sebagai budak seks, seperti disampaikan agen intelijen Amerika.
“Aktifitas mereka terorganisasi dengan baik, sistematin dan dengan cara intimidasi serta kekerasan,” terang agen itu.
Sebelum mereka menguasi Mosul, Irak, pada Juni lalu kelompok ini juga memajaki semua aktifitas warga dan mengancam mereka yang tidak membayarnya. Para jihadis juga mencuri jutaan uang tunai dari bank setempat.
Cara lain yang saat ini sedang hits, alias paling favorit yakni menukarkan sandera dengan uang tebusan.
Sebelum ada eksekusi pemenggalan terhadap tiga korban, yakni James Foley, Steven Sotloff dan David Haines, ISIS sudah lebih dulu mendapat tebusan dari hasil negosiasi penculikan dua jurnalis Spanyol dan Prancis. Pemerintah dua negra itu membayar tebusan hingga jutaan dolar.
The New York Times menyampaikan cerita seorang bekas sandera ISIS, kalau seorang sandera ditebus dengan bayaran sekitar 2,5 juta dolar AS, atau sekitar Rp27 miliar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Menteri Brian Sindir Dosen Lakukan Riset Hanya Demi Naik Pangkat: Begitu Jadi Guru Besar, Mentok