Suara.com - Anggota DPR yang tidak terpilih kembali dimungkinkan untuk membelot dari keputusan fraksi saat pengambilan suara (Voting) mengenai Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).
Hal itu dikatakan peneliti senior Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Rabu (24/9/2014).
"Bisa jadi ada sebagian anggota DPR yang akan melakukan aksi ambil keuntungan di akhir masa jabatannya. Harus diwaspadai serangan fajar untuk melakukan transaksi jual beli suara," katanya.
Karyono mengatakan, anggota DPR yang berpotensi membelot terutama yang tidak terpilih lagi pada Pemilu 2014 dan yang saat ini tidak memiliki jabatan strategis di struktur partai.
Kemungkinan adanya pembelotan oleh anggota DPR disebabkan selisih kemungkinan suara antara Koalisi Merah Putih yang mengusulkan pemilihan kepala daerah oleh DPRD dan Koalisi Indonesia Hebat didukung Partai Demokrat yang menginginkan pemilihan langsung.
"Meskipun Partai Demokrat secara resmi menegaskan mendukung Pilkada langsung, tetapi bukan jaminan kubu Koalisi Indonesia Hebat akan memenangi pertarungan di RUU Pilkada," tutur Karyono.
Menurut Karyono, bila Koalisi Merah Putih yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS, PPP dan PAN masih solid, maka selisih dengan Koalisi Indonesia Hebat hanya 14 suara.
Saat ini, kekuatan Koalisi Merah Putih di DPR 278 kursi. Sedangkan kekuatan Koalisi Indonesia Hebat bila ditambah Partai Demokrat sebesar 282 kursi.
"Jadi selisihnya cukup tipis. Dengan peta kekuatan seperti itu, berarti Koalisi Indonesia Hebat belum masuk pada zona aman untuk memenangkan opsi pilkada langsung," katanya.
DPR mengagendakan mengambil keputusan terkait RUU Pilkada pada Kamis (25/9/2014). Bila keputusan tidak bisa diambil secara mufakat, maka keputusan aka diambil melalui suara terbanyak. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...