Suara.com - Puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'had Mubarok, di Seberang Kota Jambi, mengalami luka-luka akibat panggung asrama ambruk dari ketinggian empat meter.
Hasil pantauan di lokasi kejadian, Minggu (28/9/2014), akibat kejadian itu sebanyak 60 santriwati baru (santri perempuan) Ponpes Ma'had Mubarok mengalami luka dilarikan ke rumah sakit umum dan Pukesmas setempat.
Untuk korban yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi ada sebanyak 23 orang sedangkan sisanya 27 orang dirawat di Pukesmas Pelayangan yang berada dekat ponpes tersebut.
Korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi adalah korban luka patah tulang dan luka sobek serius di bagian tubuhnya, sedangkan korban yang dirawat di Pukesmas setempat adalah korban luka ringan.
Salah satu korban luka patah di bagian tulang dada yang dirawat di RSU Raden Mattaher Jambi, Utari (13) santriwati kelas I Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ponpes Ma'had Mubarok di ruangan Unit Gawat Darurat, mengatakan, kejadian itu begitu cepat karena mereka pada pukul 08.00 WIB sedang menggelar gotong-royong bersama.
"Saat itu saya dan semua santriwati baru kelas 1, sedang melakukan gotong royong membersihkan asrama yang sebagian berbentuk panggung kayu dan tiba-tiba saja ambruk ke bawah dan saya tidak ingat lagi apa yang terjadi dan kini sudah di rumah sakit saja," kata Utari.
Sedangkan santri senior, Mukmin mengatakan, kejadian itu sekitar puku 08.00 WIB, saat aktivitas santriwati melakukan gotong-royong bersama dan tiba-tiba saja panggung kayu itu roboh ke bawah. Mereka langsung tolong dan para santriwati yang menjadi korban dibawa ke rumah sakit dan Pukesmas.
Untuk korban yang dirawat di rumah sakit sebanyak 23 orang. Mereka menderita luka dan patah di bagian leher, dada, tangan, kaki dan luka robek pada beberapa bagian tubuh.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Bambang Sudarisman di lokasi kejadian mengatakan, jumlah korban luka sebanyak 60 siswi dan semua sudah mendapat pertolongan medis. Mereka sudah dirawat di rumah sakit dan Puskesmas setempat.
"Ini merupakan musibah dan semoga para korbannya bisa cepat sembuh, khusus para santriwati yang luka-luka agar mereka bisa kembali menuntut ilmu di ponpes tersebut," kata Bambang Sudarisman. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo