Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku kecewa berat dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia juga menyarakakan, jika masyarakat tidak setuju dengan Pilkada melalui DPRD, dapat melakukan Judicial review.
"Ternyata masyarakat marah, lalu merubah pikiran itu, ga bisa diterima lagi. Nah misalnya kalau SBY mau cuci dosa ya nanti melalui Demokrat, berbuatlah yang baik melalui bangsa ini kan begitu," ucapnya ketika ditemui di kawasan Bunderan HI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Selain itu, Rafly juga mengharapkan Mahkamah Konstitusi (MK) dapat mempertingbangkan dan menerima apabila masyarakat yang tidak setuju Pilkada melalui DPRD untuk mengajukan judicial review.
"Kita berharap MK betul-betul bisa mendengarkan ini, kemudian jika MK membatalkan (Undang-Undang Pilkada melalui DPRD) kita berharap pemerintahan yang baru untuk segera melakukan revisi ini," ujar dia.
"Saya pribadi sangat optimis, tetapi yang paling penting adalah kita harus mempengaruhi pola berfikir hakim konstitusi," tambah Refly.
Diketahui, sebelumnya, DPR RI melalui Sidang Paripurna yang berlangsung hingga Jumat (26/9/2014) dinihari, mengesahkan Undang-Undang Pilkada yang di dalamnya mengatur pemilihan kepala daerah oleh DPRD.
Dalam sidang itu terjadi aksi lobi-lobi antarfraksi yang alot dan sempat ada aksi “walkout” dari mayoritas kader Fraksi Partai Demokrat.
Hasil pemungutan suara, yakni 135 anggota sidang paripurna menyetujui pilkada langsung dan 226 lainnya memilih Pilkada dikembalikan ke DPRD. Total anggota dewan yang mengikutil voting berjumlah 361 orang, tidak termasuk anggota Demokrat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting