Suara.com - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan adanya UU Pilkada akan membuat goyah jalannya roda pemerintahan daerah. Karena kepala daerah merasa bukan dipilih rakyat, tapi oleh anggota DPRD.
"Posisi pemerintahan itu akan goyang. Kalau ini kan kami ini dipilih rakyat, sekarang kami pilih kalian. Itu bisa masalah bisa goyah, beda sekali," kata JK saat menghadiri HUT DPD ke-10 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Selain itu, menurut JK, perlu pengkajian ulang saat UU Pilkada diberlakukan agar tidak tumpang tindih dengan undang-undang lainnya.
"Banyak hal-hal yang perlu dikaji, UU pemerintahan daerah mengatakan pemerintah daerah itu dengan DPRD, yang milih DPRD gimana itu," katanya.
Kini masyarakat baik perorangan mau berkelompok akan mengajukan gugatan materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang bertujuan untuk membatalkan UU Pilkada yang disahkan pekan lalu oleh DPR melalui mekanisme penghitungan suara atau voting.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah menyatakan kecewa atas hasil Paripurna DPR dan sesumbar hendak mengajukan gugatan yang sama melalui Partai Demokrat.
Dalam pemungutan suara yang digelar hinga Jumat (26/9/2014) dini hari, pendukung Pilkada langsung kalah 135-226 suara dari kubu anggota Koalisi Merah Putih yang memilih menghapuskan Pilkada langsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis