Suara.com - Ribuan pengunjuk rasa di Hongkong turun ke jalan dan bergeming meski polisi menembakkan gas air mata. Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak semalam itu merupakan upaya dari warga Hongkong untuk meminta Cina memberikan hak mereka menggelar pemilu yang bebas.
Akibat unjuk rasa yang semakin memanas itu, sejumlah wilayah di Hongkong lumpuh. Ini merupakan aksi unjuk rasa paling buruk yang terjadi di Hongkong sejak negara itu dikembalikan ke Cina pada 1997.
Para pengunjuk rasa melawab polisi selama berjam-jam dan melawan gas air mata yang disemprotkan kepada mereka dengan menggunakan paying. Gerakan pengunjuk rasa dengan membawa payung untuk melawan polisi anti huru-hara dikenal dengan nama gerakan Revolusi Payung.
Sejak pagi, para pengunjuk rasa tidak mau bergerak dari tiga titik yang menjadi tempat mereka berkumpul. Akibatnya, aktivitas di sejumlah pusat bisnis dan juga sekolah terganggu. Bahkan, warga Hongkong yang kerap menggunakan kereta api juga ikut terkena imbasnya.
Sementara itu, sejumlah pengunjuk rasa yang kelelahan karena terkena terik sinar matahari menggunakan payung yang mereka bawa untuk terhindar dari sengatan panas matahari. Bahkan, ada jua yang mencuri untuk tidur di jalanan.
Unjuk rasa ini terjadi setelah pemerintah Cina mengatakan, mereka hanya akan mengizinkan pemilihan umum untuk kota semi otonomi pada 2017. Keputusan Cina itu dianggap sebagai demokrasi palsu oleh warga Hongkong. (AFP/CNA)
Berita Terkait
-
Tanpa Senjata Api, Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Apdesi di Istana
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
-
Demo di Patung Kuda, Koridor 2 dan 5 Rute Transjakarta Lainnya Dialihkan
-
Tegang! Aksi Mahasiswa Peringati Satu Tahun Prabowo-Gibran Dihalangi Polisi di Monas
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat