Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional Herman Kadir adalah salah seorang anggota dewan yang menggulirkan wacana mengembalikan pemilihan presiden ke Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Anggota Fraksi PAN DPR ini mengungkapkan wacana tersebut merupakan pemikiran pribadi, bukan mengatasnamakan partai atau Koalisi Merah Putih.
"Itu kan pemikiran saya pribadi, dan saya gak mau dikait-kaitkan dengan Koalisi Merah Putih," kata Herman di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Wacana tersebut dengan cepat menyebar, apalagi beberapa hari sebelumnya, Koalisi Merah Putih berhasil menghapus sistem pilkada langsung oleh rakyat dan menggantinya dengan pilkada diwakilkan ke anggota DPRD.
Salah satu alasan Herman menggagas pengembalian pemilihan presiden ke MPR yaitu karena pemilihan langsung ia anggap memecah belah rakyat.
"Memang saya mempunyai pemikiran, ada amandemen UUD 1945 salah satunya, Pilpres kembalikan kepada MPR," ujar dia.
Menurut Herman bangsa Indonesia belum siap melaksanakan pemilihan langsung.
"Dan sekarang MPR juga harus begitu, harus kembali ke UUD 1945. Karena pilpres kemarin itu hampir memecah-belah bangsa ini," kata Herman.
Wacana ini, menurut Sekretaris Jenderal Partai Hanura Jus Usman Sumanegara nanti akan ditentang oleh rakyat Indonesia. Indonesia akan mundur bila sampai pemilihan langsung dihapus.
"Rakyat Hong Kong saja menuntut demokrasi dan kedaulatan rakyat, di sini malah mau mundur," katanya.
Berita Terkait
-
MPR Dukung Usulan Prabowo agar Menteri Pakai Mobil Maung
-
Ketua MPR Tidak Mempermasalahkan WNA Jadi Bos BUMN, Asal....
-
Di Hari Spesial Prabowo ke-74, Ketua MPR Muzani Kirim Doa Langsung di Istana
-
Prabowo Siap Kerahkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, MPR Beri Respons Begini
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini