Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi merasa kecewa dengan keputusan rapat paripurna pemilihan Ketua DPR RI yang memilih Bendahara Partai Golkar Setya Novanto.
"Sebenarnya KPK sangat menginginkan pemimpin DPR yang terpilih itu orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum," kata Ketua KPK Abraham Samad beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Setya Novanto mengatakan telah menjadikannya pelajaran.
"Saya rasa masalah itu, kita tetap berterimakasih kepada masyarakat. Kita menerima dengan sebaik-baiknya, ada hikmahnya. Kita berdoa sebagai bentuk program pro rakyat," kata Setya Novanto di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (5/10/2014).
Bagi Novanto penilaian negatif tersebut adalah bentuk masukan untuk menguatkan dirinya sebagai Ketua DPR.
"Segala isu kita terima sebagai masukan, untuk menjadi kekuatan kita untuk suatu kepentingan yang lebih jauh," ujar dia.
Setya Novanto pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam penyidikan empat perkara korupsi yang berbeda. Bahkan, penyidik KPK pernah investigasi di ruang kerja Setya Novanto karena dicurigai ikut dalam kasus-kasus tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional