Suara.com - Ayah dari pebalap Formula 1 (F1) Jules Bianchi yang saat ini masih mendapatkan penanganan serius cedera di kepalanya usai kecelakaan di balapan GP Jepang, Minggu (5/10/2014), hari ini telah terbang dari Prancis dan segera sampai di Jepang.
"Jules mendapatkan cedera serius," ungkap Philippe Bianchi, sang ayah, kepada saluran TV France 3, saat masih berada di Prancis kemarin. "Dia tengah menjalani operasi untuk cedera kepalanya, dan kami masih harus menunggu 24 jam untuk tahu lebih jauh tentang kondisinya," sambungnya.
Seperti diketahui, Bianchi terlibat dalam sebuah kecelakaan parah dalam balapan di Sirkuit Suzuka yang diterpa hujan badai tersebut, hingga harus langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi darurat. FIA selaku otoritas balapan F1 sebelumnya sudah mengumumkan bahwa pebalap tim Marussia berusia 25 tahun itu harus dilarikan ke RS lantaran "menderita cedera kepala serius".
Pada Senin (6/10), sejumlah jurnalis pun tampak sudah menunggu di luar RS Umum Prefektur Mie, di Yokkaichi, yang menangani kondisi sang pebalap. Mereka berada di sana di sela-sela datang dan perginya sejumlah orang terdekat Bianchi, termasuk Pimpinan Tim Marussia John Booth dan General Manager Marussia Graeme Lowdon, serta beberapa pebalap F1 seperti Pastor Maldonado dan Felipe Massa.
Maldonado dan Massa sendiri diketahui berada di bawah agen yang sama dengan Banchi, yaitu Nicolas Todt yang juga diyakini tengah dalam perjalanan menuju ke RS dari Paris. Sementara sang ayah diperkirakan sampai pada Senin malam ini, guna menemani sang anak.
Pihak RS sejauh ini dilaporkan belum mau berkomentar soal kondisi terakhir sang pebalap, dengan alasan kerahasiaan medis pasien, sekaligus juga berdasarkan permintaan dari FIA. Demikian juga komentar dari pihak-pihak lainnya, sejauh ini belum didapat, selain pemberitaan di media Prancis yang menyebut kondisinya masih kritis.
Beberapa wartawan di RS hanya melaporkan bahwa kedua bos Marussia yang datang tampak dalam keadaan fisik letih dan kemungkinan kurang tidur. Belakangan, sebuah pernyataan singkat dari Marussia hanya berisi ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, sekaligus memohon kesabaran dan dukungan doa untuk yang terbaik bagi kondisi sang pebalap.
Seperti diketahui, Bianchi yang sudah tak sadarkan diri harus diangkat dari puing kendaraan balapnya, usai kecelakaan tragis itu. Kecelakaan itu sendiri terjadi saat kendaraan pengaman (traktor) hampir beres mengangkat mobil balap Adrian Sutil (tim Sauber) yang tak lama sebelumnya menabrak tembok, dalam balapan di bawah guyuran hujan deras itu.
"Sang pebalap (Bianchi) dikeluarkan dari mobilnya, dibawa ke pusat medis sirkuit, lalu segera dibawa dengan ambulans ke RS Umum Mie," ungkap pihak FIA dalam pernyataan resmi mereka sebelum ini.
"Hasil CT scan menunjukkan bahwa dia menderita sebuah cedera kepala yang parah, dan saat ini harus menjalani operasi. Seusai operasi ini, dia akan dibawa ke ruang ICU untuk memonitor perkembangan kondisinya," sambung pihak FIA.
Bianchi yang dulunya dikenal sebagai salah satu dari pebalap muda binaan Ferrari, mulai membalap untuk Marussia musim ini. Finish di posisi ke-9 pada GP Monaco lalu, selain berhasil mendapatkan poin perdana F1 bagi dirinya, Bianchi juga sekaligus menyumbang poin pertama untuk Marussia sejak awal kiprah mereka tahun 2010 lalu.
F1 sendiri diketahui belakangan terus memperketat aturan dan coba memaksimalkan pengamanan perlombaan, demi terhindar dari kejadian kecelakaan fatal. Inilah pertama kalinya kecelakaan parah terjadi, sejak terakhir tercatat pada 1994 lalu dengan tewasnya Ayrton Senna dan Roland Ratzenburger. [Japan Today]
Berita Terkait
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Cara Buat Poster ala Pembalap F1 dan MotoGP di Gemini AI yang Lagi Viral, Ini Prompt-nya
-
Kecelakaan Helikopter di Papua, 4 Jenazah Berhasil Dievakuasi
-
Jalan Tol Pluit Mendadak Jadi 'Kanvas' Putih, Akibat Trailer Hantam Truk Cat
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus