Suara.com - Direktur Megawati Institute, Arif Budimanta, menilai dominasi partai oposisi di Parlemen justru akan melahirkan keseimbangan bagi jalannya pemerintahan periode 2014-2019.
"Dengan hadirnya Parlemen yang kuat akan menjadikan pemerintahan semakin kuat karena adanya check and balances dari DPR. Ini juga yang membuat pemerintah akan bekerja lebih keras bagi kepentingan rakyat," kata Arif Budimanta di kantor Megawati Institute, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Arif juga menilai situasi politik saat ini normal dan biasa dalam dinamika politik.
"Kami meyakini bahwa situasi politik hari ini adalah pendewasaan dalam proses demokrasi, karena itu kami menilai hal ini merupakan suatu yang normal dalam dunia politik," kata Arif.
Terkait apakah memanasnya eskalasi politik pascapilpres 2014 mengganggu perekonomian Indonesia, pengamat ekonomi Sri Adiningsih mengatakan tidak terlalu berpengaruh. Ia meyakini situasi seperti ini hanya bersifat sementara.
"Memang situasi politik saat ini penuh dengan kegaduhan, tapi hal ini akan bersifat sementara saja, ini tentunya tidak akan berpengaruh bagi ekonomi ke depan, karena presiden terpilih akan tetap menjalankan programnya," kata Sri.
Berita Terkait
-
Terlalu Asyik Urus Rumah Transisi, Jokowi Kalah Telak di DPR/MPR
-
DPR/MPR Dikuasai Kubu Prabowo, Jokowi Masih Punya "People Power"
-
Jokowi: Dua Partai Sudah Sodorkan Menteri, Satunya Hanura
-
Jokowi Bisa Mundur dari Gubernur Tanpa Persetujuan DPRD
-
DPRD Jakarta Rapim Sebelum Ketok Palu Pengunduran Diri Jokowi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!