Suara.com - Berdasarkan kalkulasi politik di Senayan saat ini, dimana Koalisi Merah Putih menguasai pimpinan DPR/MPR, dikhawatirkan mereka bakal menyandera Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla ketika akan menjalankan roda pemerintahan.
"Memang tersandera karena memang kekuasaan itu ada di tangan legislatif," kata pengamat politik dari lembaga Populi Center, Usep S Ahyar, kepada suara.com.
Namun, kata Usep, Jokowi memiliki satu kekuatan, yakni people power.
"Rakyat, yang dalam konteks legalitas etik, tidak bisa diabaikan," kata Usep.
Rakyat sebagai pemilik kedaulatan, kata Usep, dapat diberdayakan oleh Jokowi-JK.
"Yang kemudian akan menilai apakah ini (legislatif) sesuai kepentingan rakyat atau tidak, apakah memperjuangkan kepentingan negara atau tidak. Nanti masyarakat yang akan menilai," kata Usep.
Usep mengatakan rakyat sekarang memiliki kontrol terhadap para pengambil kebijakan.
"Saya kira, Koalisi Merah Putih yang sekarang kuasai DPR/MPR tidak akan serta kemudian mengganjal begitu saja (kebijakan Jokowi), kalau melihat janji-janji mereka (Koalisi Merah Putih," katanya.
Menurut Usep, terlalu riskan bagi Koalisi Merah Putih bila nanti terus menerus menjegal kepentingan pemerintah yang baik untuk bangsa dan negara.
"Karena mereka juga perlu legislatif etik (kepentingan rakyat). Tak hanya legalitas formal saja. Mereka juga membutuhkan rakyat karena lima tahun lagi, mereka juga akan datang lagi ke rakyat," kata Usep.
Bila kelakuan Koalisi Merah Putih hanya menggunakan legal formal dan mengesampingkan legal etik, kata Usep, partai-partai yang tergabung di koalisi itu akan ditinggalkan pemilih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!