Suara.com - Komite Nobel, pada Jumat (10/10/2014) menganugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2014 kepada aktivis pembela hak perempuan dan anak-anak asal Pakistan, Malala Yousafazai.
Yousafazai, masih 17 tahun, dianugerahi penghargaan bergengsi itu karena ia dinilai mempunyai keberanian memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan di Pakistan.
Ia pernah ditembak di kepala oleh Taliban pada 2012 karena perjuangannya tetapi berhasil lolos dari maut setelah dirawat intensif selama berbulan-bulan di Inggris.
Setelah pulih, ia berkeliling dunia untuk mengampanyekan pendidikan bagi anak-anak, khususnya anak perempuan di seluruh dunia. Ia adalah orang Pakistan pertama dan remaja pertama di dunia yang menerima anugerah bergengsi tersebut.
Tetapi, sayangnya, ada saja pihak yang menilai ia belum layak menerima Nobel Perdamaian itu. Warga Pakistan sendiri menilai Malala tidak pantas dianugerahi Nobel dan bahkan ada yang menuding konspirasi badan rahasia Israel, Mossad, dan badan intelijen Amerika Serikat, CIA, dibalik penghargaan atas Malala.
"Kamu memalukan Malala. Kamu adalah agen CIA," tulis salah satu pengguna Twitter bernama Khurram Khan.
"Kemungkinan besar CIA dan Mossad menyerang Malala! Hadiah Nobel tidak lebih berharga kertas tisu," tulis pengguna Twitter lain bernama Anwar Ul Haque.
Sementara itu, ada pula sekelompok pengguna Twitter Pakistan yang menilai bahwa seorang tokoh lokal bernama Abdul Sattar Edhie, dokter dan pejuang kemanusiaan, lebih cocok menerima penghargaan itu ketimbang Malala.
Edhi sendiri, yang sudah berusia 86 tahun, sudah menjalankan program kemanusiaan di Pakistan selama lebih dari 60 tahun.
"Edhi menyelamatkan lebih dari 20.000 bayi terlantar, merehabilitasi lebih dari 50.000 anak yatim, melatih lebih dari 40.000 perawat, dan mengelola lebih dari 350 pusat kesejahteraan," tulis Yasier sambil menggunakan tagar #NobelPrizeForEdhi.
"Hanya karena diserang oleh Taliban, Malala menerima Hadiah Nobel. Omong kosong. #NobelPrizeForEdhi," kicau Palwasha. (The Quartz)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!
-
'Sentilan' Keras DPR ke KPU: Bisa Naik Pesawat Biasa, Kenapa Harus Pakai Private Jet?
-
Terkuak di Sidang, Asal Narkotika Ammar Zoni dkk di Rutan Salemba dari Sosok Andre, Begini Alurnya!
-
Fakta Baru Kasus Suami Bakar Istri di Jatinegara: Pelaku Ternyata Residivis Pengeroyokan Anggota TNI
-
Menguak Asal-usul Air Mineral Aqua, yang Disorot Imbas Konten Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
-
Duit Pemda Rp234 Triliun 'Nganggur' di Bank, DPR Turun Tangan: Minta Kemendagri Jadi Wasit
-
Komika Obi Mesakh Protes Pelayanan Publik di Bekasi: Masa Ngurus KTP Hilang Kuota Sehari 10 Sih
-
'Bisikan' Adik Bikin Panas, Aksi Sadis Residivis di Jaktim Bakar Istrinya Hidup-hidup