Suara.com - Peretas komputer asal Rusia sengaja menyebarkan virus di operasi sistem komputer Microsoft Windows dan perangkat lainnya untuk memata-matai komputer yang digunakan oleh organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, Uni Eropa, Ukraina dan berbagai perusahaan energi dan telekomunikasi.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh sebuah firma intelijen ciber iSight Partners seperti dilansir dari Reuters.
ISight menyampaikan belum diketahui data apa saja yang berhasil dicuri oleh para peretas. Namun mereka menduga kalau para peretas ingin mencari data yang terkait dengan krisis di Ukraina, hubungan diplomasi, energi dan isu-isu telekomunikasi.
Perang ciber dan aksi saling memata-matai memang tengah berlangsung selama lima tahun ke belakang.
Isight mengungkapkan, mereka menjuluki operasi peretasans itu sebagai “Sandworm Team,” yang merujuk pada salah satu karya fiksi “dune” yang ditanam dalam kode perangkat lunak oleh peretas.
Operasi sennyap itu sudah berlangsung tahunan menggunakan berbagai cara. Isight menambahkan kalau peretas baru melakukan aksinya pada Agustus lalu untuk menghancurkan semua yang ditemukan dalam perangkat lunak. (reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah