Suara.com - Kepala Subdit Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hilarius Duha mengatakan kejahatan melalui dunia maya atau siber meningkat hingga 60 persen sepanjang tahun 2014.
"Kejahatan siber naik 60 persen, modusnya adalah pencemaran nama baik, penipuan dan pemerasan," kata Hilarius, Kamis (7/11/2014).
Menurut dia kejahatan dunia maya terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2011 terjadi terjadi 500 kasus, 2012 terjadi 650 kasus pada 2013 mencapai 900 kasus dengan rata-rata tiga laporan per hari.
Hilarius menjelaskan meningkatnya jumlah kejahatan siber sejalan dengan kemajuan di teknologi dan media sosial yang penggunanya merambah hingga ke pelosok daerah.
Hilarius mengatakan pola kejahatan dunia maya berbeda dengan penanganan kejahatan konvensional.
"Misalnya pada kejahatan konvensional, ada visa yang membuat pelaku bisa ditahan di bandara. Tapi dalam kejahatan siber visa tidak berlaku, bisa saja pelaku kejahatan melakukan dari benua lain sementara korbannya ada di Indonesia," kata Hilarius.
Kepolisian, kata dia, juga memiliki teknik dan tenaga ahli untuk menangani kasus di dunia maya.
"Di dunia maya, dunia yang tidak terlihat, sebagian orang tidak percaya bahwa kami bisa menangkap pelaku kejahatan di dunia siber. Penjahat punya teknik, kami juga punya teknik," kata Hilarius.
Namun, dia enggan membeberkan teknik kepolisian dalam mengungkap kejahatan.
Hilarius mengatakan sebagian besar penyidik di Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya merupakan asli lulusan pendidikan kepolisian, namun juga dibantu sejumlah tenaga ahli di bidang teknologi.
Selain itu, Hilarius juga memuji tindakan masyarakat yang semakin percaya untuk melaporkan tindak kejahatan dunia maya ke pihak kepolisian.
"Masyarakat sudah sadar jika disakiti di dunia siber, pelakunya bisa dilacak dan ditahan dengan pemberatan dari UU ITE," kata Hilarius.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Bumi hingga Orbit: Terungkap Badai Keamanan Siber Mengintai Sektor Telekomunikasi di 2025-2026
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
HP Disalahgunakan untuk Prostitusi Online, Tiara Aurellie Tuntut Keadilan
-
Palo Alto Networks Perkenalkan Cortex AgentiX: Tenaga AI Canggih Siap Merevolusi Keamanan Siber
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Gibran Kaget Lihat Ojol Bertongkat di Semarang, Langsung Tanya: 'Sudah Aman?'
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo